Demi Capai Kesetaraan Gender, Perempuan Didorong Jadi Pilar Masa Depan Indonesia

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 15 April 2025 | 15:54 WIB
Demi Capai Kesetaraan Gender, Perempuan Didorong Jadi Pilar Masa Depan Indonesia
Women Empowerment Conference 2025. (Dok. Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski angka kesetaraan gender di Indonesia menunjukkan tren membaik, jalan menuju keadilan yang merata bagi perempuan masih panjang. Beberapa capaian memang patut diapresiasi, tetapi tantangan struktural dan kultural yang dihadapi perempuan dalam berbagai sektor tetap signifikan.

Oleh karena itu, melalui Women Empowerment Conference (WEC) 2025, PT Mustika Ratu Tbk berupaya menjembatani kesenjangan itu dengan menghadirkan ruang dialog dan kolaborasi lintas sektor. Ini juga merupakan komitmen mereka terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) 

Konferensi yang digelar di Ballroom Westin Hotel Jakarta, Senin (14/4), ini mengangkat tema “Unlock Our Potential, Shaping the Future of Indonesia” dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, akademisi, pelaku usaha, organisasi masyarakat sipil, hingga komunitas perempuan.

Ilustrasi kesetaraan gender. [Freepik]
Ilustrasi kesetaraan gender. [Freepik]

Acara ini dibuka secara resmi oleh Ketua Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia, Putri Kus Wisnu Wardani, serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Choiri Fauzi. Dalam sambutannya, Putri Kus menekankan pentingnya konferensi ini sebagai katalisator perubahan.

“Saya berharap, WEC 2025 dapat menjadi pemicu perubahan bagi para perempuan untuk berani berpikir visioner, berani mengejar mimpi, dan berusaha mewujudkan pemikirannya hingga dapat membangun ekosistem yang memberdayakan lebih banyak perempuan untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah, di mana perempuan dapat memimpin di segala aspek kehidupan,” ujarnya.

Komitmen itu bukan tanpa alasan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 mencatat penurunan Indeks Ketimpangan Gender (IKG) dari 0,459 pada 2022 menjadi 0,447 di tahun 2023. Sementara Indeks Pembangunan Gender (IPG) naik dari 91,63 menjadi 91,85. Angka ini mencerminkan perbaikan, namun juga menunjukkan bahwa kesenjangan masih nyata.

Partisipasi perempuan di bidang strategis masih rendah. Perempuan yang bekerja di sektor teknologi hanya sekitar 27 persen, sementara akademisi perempuan di institut teknologi hanya 35,7 persen. Di sektor pendidikan kedokteran spesialis, hanya 41,6 persen perempuan yang menempuh studi ini. Representasi politik pun masih minim, dengan keterwakilan perempuan hanya 22,14 persen.

Kekerasan berbasis gender pun masih menghantui. Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) 2024 mengungkap bahwa 1 dari 4 perempuan Indonesia pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual dalam hidupnya.

Menyikapi tantangan ini, WEC 2025 menghadirkan lebih dari 20 perempuan inspiratif dari berbagai latar belakang—Menteri, Wakil Menteri, profesional, akademisi, hingga aktivis. Mereka berbagi pengalaman dan strategi melalui diskusi panel untuk menciptakan perubahan konkret.

Baca Juga: Peran Ayah sebagai Kiblat Persepsi Anak Perempuan dalam Memilih Pasangan

Direktur PT Mustika Ratu Tbk, Kusuma Ida Anjani, menegaskan bahwa konferensi ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan dalam mendukung kesetaraan dan keberdayaan perempuan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI