Upacara ini dilakukan dengan proses yang sakral dan penuh kesucian. Tahapan pertama dari proses Nganten Keris mewakili kesucian tersebut, yakni diawali dengan mekala-kala atau mengusir kotoran batin dari kedua mempelai baik pria maupun wanita.
Proses penyucian batin tersebut diperuntukkan agar kedua mempelai terhindar dari kotoran batin atau niskala yang bisa membawa petaka bagi tempat mereka tinggal.
Nganten Keris juga dilakukan harus melalui kesepakatan dari dua pihak mempelai dan mengantongi izin dari tetua atau pemimpin di banjar.
Kisah Cinta Agus Difabel dan Nopiyanti
Tak heran jika baik Agus maupun Nopiyanti getol untuk melanjutkan pernikahan di tengah proses hukum yang menimpa Agus. Sebab, keduanya telah menempuh perjalanan cinta yang penuh perjuangan.
Agus bertemu dengan Nopiyanti melalui jejaring sosial Facebook, sebagaimana yang diungkap Perbekel Desa Ulakan, I Ketut Sumendra dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (16/4/2025).
Sumendra memaparkan bahwa semenjak saat itu, Agus dan Nopiyanti mulai menjalin komunikasi yang intens dan api asmara akhirnya timbul di antara keduanya. Nopiyanti sempat meminta restu kepada orang tuanya untuk menikahi Agus.
Awalnya, ayah dan bunda Nopiyanti tak memberi restu lantaran putri mereka dinilai terlalu muda untuk menikah.
Namun setelah beberapa kali diskusi panjang, Nopiyanti akhirnya diberikan lampu hijau untuk menikah dengan Agus.
Baca Juga: Sebut 'Agus Buntung' Tak Akan Dapat Amnesti dari Prabowo, Menteri Imipas: Kasusnya Bahaya
Perjalanan cinta Agus dan Nopi harus menghadapi tantangan yang besar ketika Agus terlibat dalam kasus hukum berupa pelecehan seksual.