Di Amerika Serikat, model serupa sudah berjalan lewat program farm-to-table. Sekolah bekerja sama dengan petani dan koki lokal untuk menyajikan makanan segar, sambil mengajarkan keberlanjutan.
Indonesia, lewat Revolusi Makan Siang Sekolah, bisa melangkah lebih jauh—dengan memanfaatkan kekuatan industri hospitality-nya.
"Kami yakin industri perhotelan bisa memainkan peran kunci dalam pembangunan sosial," tambah Flood.
"Kami punya dapur, keahlian, dan logistik—mengapa tidak kita gunakan untuk sesuatu yang benar-benar penting seperti masa depan anak-anak?"
Langkah kecil ini berpotensi membawa perubahan besar. Jika diperluas, puluhan ribu hotel dan restoran bisa menjadi tulang punggung reformasi gizi nasional. Anak-anak Indonesia bisa tumbuh lebih sehat, lebih sadar lingkungan, dan lebih cerdas.
"Kolaborasi antara sekolah dan industri perhotelan membuka peluang untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas. Dengan langkah kecil ini, kita bisa mewujudkan perubahan besar dalam sistem pendidikan dan gizi anak di Indonesia," kata dia