Mengenal KB Steril yang Dilakukan Kesha Ratuliu, Seberapa Ampuh Mencegah Kehamilan?

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Senin, 21 April 2025 | 12:42 WIB
Mengenal KB Steril yang Dilakukan Kesha Ratuliu, Seberapa Ampuh Mencegah Kehamilan?
Potret Kesha Ratuliu (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keputusan selebritis cantik Kesha Ratuliu untuk melakukan KB Steril berhasil curi atensi warganet. Hal ini ia putuskan usai melahirkan anak ketiganya beberapa waktu yang lalu.

Kesha membeberkan alasannya melakukan prosedur KB Steril lantaran ia sudah mencoba berbagai jenis KB, tetapi tidak ada yang cocok dengan dirinya dan sang suami.

"Karena rahim aku enggak cocok sama KB IUD, makanya aku gagal (dan akhirnya punya) anak kedua dan ketiga. Padahal, KB IUD adalah KB yang paling tinggi, tingkat kegagalannya paling kecil. Makanya aku memutuskan KB yang lebih aman lagi, yaitu KB steril," ungkapnya pada salah satu kesempatan.

Keponakan Mona Ratuliu itu menyadari bahwa akan ada banyak pertanyaan yang akan ia hadapi terkait keputusannya untuk melakukan KB Steril tersebut, apalagi mengingat usianya yang masih muda.

Wanita berusia 26 tahun ini membeberkan bahwa keputusannya melakukan KB steril bukan karena masalah usia, tetapi karena ia sudah memiliki tiga anak yang masih berusia kecil. Ia dan suami memutuskan ingin lebih fokus merawat ketiga anaknya.

Mengenal KB Steril pada Wanita atau 'Tubektomi'

Sterilisasi permanen tidak hanya bisa dilakukan kepada laki-laki saja. Sterilisasi pada laki-laki dikenal sebagai prosedur vasektomi, sementara itu sterilisasi pada wanita disebut dengan tubektomi.

Tubektomi merupakan salah satu metode KB permanen yang dilakukan oleh pasangan suami istri terhadap sang istri jika sudah tidak menginginkan kehamilan.

Tubektomi atau KB steril merupakan salah satu metode sterilisasi wanita untuk kehamilan yang sifatnya permanen. Tindakan ini dipilih oleh wanita yang sudah mempunyai lebih dari tiga anak, berusia di atas 30 tahun, atau tidak menginginkan keturunan lagi.

Baca Juga: Pasutri Tunda Momongan, Lebih Baik KB atau Pembekuan Sel Telur?

Tidak hanya alasan-alasan di atas saja tubektomi dilakukan. Bagi wanita yang memiliki kehamilan dengan risiko tinggi, prosedur tubektomi atau KB Steril ini juga kerap dijadikan pilihan.

Cara kerja atau prosedur KB steril adalah dengan memotong atau mengikat saluran tuba falopi sehingga sel telur yang keluar dari indung telur atau ovarium tidak akan bisa menemukan jalan menuju ke rahim.

Bukan hanya itu, sel sperma juga tak akan mampu mencapai tuba falopi dan membuahi sel telur. Itulah sebabnya, tindakan sterilisasi ini dapat berfungsi untuk mencegah terjadinya pembuahan dan kehamilan.

ilustrasi rahim wanita (freepik.com)
ilustrasi rahim wanita (freepik.com)

Seberapa Ampuh KB Steril dalam Mencegah Kehamilan?

Berdasarkan informasi dari Planned Parenthood, KB steril ini bersifat permanen sehingga kemampuan tubektomi dalam mencegah kehamilan mencapai 99,9% yang artinya dari setiap 100 wanita yang menjalani prosedur KB steril ini, hanya ada satu atau kurang dari satu orang wanita yang hamil.

Dengan kata lain, prosedur ini memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi untuk mencegah kehamilan. Metode ini dikenal lebih efektif karena mampu mencegah kehamilan tanpa harus repot memakai alat kontrasepsi cadangan atau rutin minum pil KB.

Manfaat KB Steril alias Tubektomi bagi Wanita

Prosedur KB steril pada wanita ini tidak hanya efektif dalam mencegah terjadinya kehamilan, tetapi juga memiliki sejumlah manfaat, di antaranya:

  • Terbukti efektif menurunkan risiko kehamilan pada wanita
  • Sangat memudahkan wanita karena tidak perlu lagi mengonsumsi pil KB
  • Tidak memengaruhi hormon
  • Membuat aktivitas seks lebih menyenangkan

Apakah KB Steril atau Tubektomi aman bagi Wanita?

Tubektomi merupakan prosedur pencegahan kehamilan yang tergolong aman. Umumnya, waktu pemulihan yang dibutuhkan setelah menjalani prosedur ini tidak lebih dari seminggu.

Meski demikian, terdapat beberapa risiko efek samping dari tubektomi atau KB steril. Namun kamu tidak perlu khawatir karena beberapa kasus yang disebutkan di bawah ini sangat jarang terjadi, yakni:

  • kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim)
  • perdarahan
  • infeksi karena luka yang tidak sembuh secara sempurna
  • cedera pada bagian perut

Selain efek samping yang telah disebutkan di atas, juga terdapat beberapa komplikasi yang mungkin meningkatkan risiko terhadap efek samping prosedur ini, seperti:

  • diabetes
  • obesitas
  • radang panggul

Sebagai tambahan, penggunaan KB Steril ini juga tidak mampu mencegah seseorang terkena penyakit menular seksual. Oleh karena itu, dianjurkan untuk tetap memakai kondom guna mencegah penularan penyakit tersebut.

Perlu diingat bahwa KB steril adalah metode untuk mencegah kehamilan yang bersifat permanen. Artinya, setelah menjalani prosedur ini kamu mungkin tidak akan bisa lagi mempunyai anak.

Sebagian wanita yang menjalani KB steril bisa saja menyesal, karena ada suatu hal yang membuat dirinya ingin memiliki anak lagi di masa depan. Jadi keputusan untuk KB steril harus dipikirkan matang-matang.

Kontributor : Rizky Melinda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI