DNA Salmon: Meskipun jarang digunakan, DNA salmon diketahui dapat mengencangkan kulit dan mendukung pembentukan sel kulit yang lebih sehat, sehingga kulit tampak cerah dan awet muda
Kandungan zat itu dicampurkan ke dalam larutan infus. Selanjutnya, cairan tersebut bakal disuntikkan ke dalam aliran darah menggunakan alat infus.
Prosedur infus whitening biasanya berlangsung selama 15 –20 menit. Satu kali infus whitening dapat memberikan efek mencerahkan hingga 1–3 kali lebih terang dari warna kulit sebelumnya, namun efeknya bisa berbeda-beda pada setiap orang.
Efek Samping dan Risiko Kesehatan Infus Whitening
Meskipun infus whitening dapat memberikan hasil yang diinginkan, prosedur ini tidak bebas dari risiko. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi meliputi:
- Reaksi di Tempat Suntikan: Kemerahan, bengkak, perdarahan, atau infeksi.
- Gangguan Pencernaan: Mual, muntah, nyeri perut, diare, dan sakit kepala, terutama jika dosis vitamin C terlalu tinggi.
- Reaksi Alergi: Bentol-bentol di kulit, gatal, kemerahan, mual, bahkan sesak napas.
- Kerusakan Organ: Kelebihan vitamin C dapat menyebabkan batu ginjal dan kerusakan ginjal, serta meningkatkan risiko kerusakan hati.
- Masalah Kesehatan Lainnya: Penggunaan glutathione berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan masalah di organ hati.
Infus whitening hanya dapat memberikan hasil kulit putih yang sementara, bukan permanen. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan manfaat dan risikonya secara menyeluruh sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur ini.