Produk-produk lokal ini bahkan dihadirkan di area hotel, memperkenalkan hasil karya Majalaya ke lebih banyak orang.
Dukungan ini tak hanya sebatas CSR semata. Ini cara hotel mengenalkan potensi Majalaya ke dunia lebih luas, sekaligus mendorong semangat inklusif di tengah komunitas. Setiap langkah kecil ini menjadi bagian dari gerakan lebih besar: mengangkat Majalaya dari kota tekstil biasa menjadi kota tujuan penuh cerita.
"Kami ingin tamu membawa pulang lebih dari sekadar kenangan menginap," kata Lily. "Kami ingin pengalaman ini berarti."
Fox dikenal sebagai brand yang fleksibel. Tidak terlalu kaku, tidak terlalu formal. Simpel, tetapi tetap berkesan. Itulah mengapa, menurut Philip Barnes, Country General Manager The Ascott Limited – Indonesia, kehadiran Fox di Majalaya sangat selaras dengan karakter kota ini yang unik dan penuh potensi.

Harga mulai dari Rp348 ribuan per malam. Dengan jadi anggota Ascott Star Rewards (ASR), kamu bisa dapat berbagai keuntungan tambahan, dari early check-in, upgrade kamar gratis, diskon makanan, hingga e-voucher spesial untuk pengalaman menginap berikutnya.
Tentu saja, membangun hotel di Majalaya bukan tanpa tantangan. Selain harus menyajikan fasilitas terbaik, hotel ini juga harus mampu menarik berbagai segmen tamu dari pebisnis, wisatawan lokal, hingga keluarga.
"Kami terus belajar, beradaptasi, dan berharap Fox Lite Majalaya bisa jadi kebanggaan baru masyarakat Kabupaten Bandung," ujar Lily.
Perjalanan ke Majalaya kini punya cerita baru. Entah itu berbelanja tekstil di pasar lokal, mengejar matahari sore di Kamojang, mengunjungi mall tematik sambil kulineran, atau sekadar menikmati sore santai di kafe hotel sambil menyeruput kopi.
Di kota yang dulunya lebih dikenal sebagai pabrik kain, kini ada warna baru dan Fox Lite Majalaya menjadi bagian dari transformasi itu. Hotel ini bukan hanya tempat menginap, tapi pintu gerbang untuk mengenal wajah baru Majalaya.
Baca Juga: Padma Hotel Bandung Milik Djarum Tutup, Ini Alasannya