Kebiasaan ini tentu tidak mencerminkan kecerdasan emosional yang baik dan bisa membuat kamu terlihat kurang peka terhadap situasi sosial.
Menurut psikolog Dave Smallen, berbagi cerita itu penting untuk membangun hubungan sosial, tapi perlu dipahami apa motivasi dari tindakan tersebut.
Jika bercerita karena hanya ingin mendapat pengakuan dan kekaguman, maka tindakan seperti ini justru dapat membuat orang lain merasa tidak dihargai.
Ketimbang langsung menimpali cerita orang lain dengan cerita kita sendiri, lebih baik mendengarkan apa yang sedang diceritakan lawan bicara.
3. Terlalu Cepat Mencari Sisi Positif (Bright-siding)

Mencari sisi positif dalam setiap situasi memang baik, tapi bright-siding yang berlebihan dan tidak tepat waktu bisa menjadi bumerang.
Saat orang lain sedang berbagi kesulitan atau perasaan negatif, respons yang terlalu cepat, misal memberikan solusi positif bukan langkah yang tepat.
Meremehkan masalah yang sedang diceritakan juga dapat membuat lawan bicara kamu merasa tidak didengarkan dan perasaannya tidak tervalidasi.
Meskipun kamu mungkin berniat baik, tindakan ini justru bisa diartikan sebagai sikap nirempati dan ketidakmampuan kamu dalam memahami emosi orang lain.
Baca Juga: Lindungi Senyummu! 4 Tips Minum Kopi tanpa Sebabkan Gigi Kuning dan Rusak
Mengubah kebiasaan membutuhkan kesadaran diri dan waktu yang tak singkat. Mulai sekarang, cobalah untuk lebih memperhatikan cara kamu berinteraksi dengan orang lain.
Jangan lupa memberikan ruang untuk lawan bicara kamu berbicara, dengarkan dengan seksama sebelum merespons ,dan cobalah untuk memahami perspektif mereka.