Suara.com - Kasus perceraian yang melibatkan TikToker Dilan Janiyar menjadi salah satu contoh konflik rumah tangga ketika pendapatan istri lebih besar dari suami.
Perubahan zaman membuat peran dalam rumah tangga semakin fleksibel. Kini bukan hal asing jika istri memiliki pendapatan yang lebih besar dari suami, atau bahkan menjadi pencari nafkah utama. Namun di balik fenomena ini, ada dinamika emosional dan sosial yang bisa memengaruhi keharmonisan rumah tangga, apalagi jika tidak disikapi dengan dewasa.
Hal inilah yang dialami Dilan Janiyar ketika mengungkap konflik dalam rumah tangganya.

Dalam pernyataannya di media sosial, Dilan mengungkap bahwa ia selama ini menggaji suaminya, Safnoviar Tiasdi, hingga ratusan juta rupiah per bulan. Tak hanya itu, biaya pernikahan yang mencapai Rp300 juta juga ditanggung sepenuhnya oleh Dilan. Ironisnya, dalam proses perceraian, sang suami justru menuntut harta gono-gini senilai Rp800 juta dan sebidang tanah.
Kisah ini menimbulkan perdebatan di publik. Apakah benar pria merasa terancam jika pasangannya lebih sukses secara finansial? Bagaimana cara menyikapinya agar perbedaan pendapatan tidak menjadi sumber konflik?
1. Bangun Komunikasi yang Jujur dan Terbuka
Kunci utama dalam menghadapi perbedaan penghasilan adalah komunikasi. Suami dan istri harus duduk bersama dan bicara secara terbuka soal kondisi keuangan, pembagian pengeluaran, hingga ekspektasi masing-masing. Komunikasi yang sehat bisa mencegah munculnya rasa tidak dihargai, iri, atau bahkan tersaingi.
Jangan biarkan masalah finansial menjadi topik yang dihindari. Justru, semakin transparan pembicaraan soal uang, semakin kuat pondasi rumah tangga yang dibangun.
2. Tinggalkan Ego dan Stereotip Gender
Baca Juga: Mengintip Biaya Fantastis Perawatan Kecantikan Dilan Janiyar, Tetap Glowing Meski Diselingkuhi
Masyarakat kita masih sering menanamkan anggapan bahwa pria harus menjadi tulang punggung keluarga. Padahal, dalam kondisi tertentu, istri bisa saja memiliki peluang karier yang lebih besar atau pendapatan yang lebih tinggi. Ini bukan sesuatu yang salah, asalkan masing-masing pihak menjalankan perannya dengan ikhlas.