Sistem harga seragam ini bukan hanya memberikan kemudahan dalam pengelolaan stok, tapi juga menjamin pengalaman belanja yang simpel, cepat, dan menyenangkan.
“1Mart adalah hasil kerja keras, mimpi, dan kolaborasi banyak pihak. Bukan sekadar toko, ini adalah cara baru membangun ekosistem retail berbasis tiga elemen: Offline, Online, dan Hybrid,” ujar Robin Susanto dalam sambutannya.
Di tengah hiruk-pikuk acara, para pendiri dan mitra bisnis menegaskan bahwa konsep toko ini bukan sekadar ritel biasa, melainkan sistem hybrid yang memadukan kekuatan offline, online, dan teknologi untuk menjangkau lebih banyak konsumen secara efisien.
Ke depan, jaringan toko ini juga tengah menyiapkan ekspansi besar-besaran. Lebih dari 100 cabang ditargetkan berdiri di berbagai kota hingga 2026, lengkap dengan sub-brand khusus seperti untuk fesyen, elektronik, furnitur, hingga produk kesehatan.
Platform digital pun menjadi bagian penting strategi, termasuk kehadiran di Shopee, TikTok Shop, hingga aplikasi sendiri yang menawarkan diskon dan gratis ongkir.
Bagi masyarakat yang tertarik terjun ke dunia usaha, toko ini juga membuka peluang franchise dengan sistem transparan dan jaminan pembelian kembali produk yang tidak laku. Dengan konsep operasional yang sederhana, siapa pun bisa ikut membangun bisnis ritel mereka sendiri, bahkan tanpa pengalaman.
Selain fokus pada ekspansi bisnis, toko ini juga punya misi sosial yang kuat—dari membuka lapangan kerja, menggandeng UMKM lokal, hingga memberdayakan pengemudi motor roda tiga sebagai mitra logistik.
Dengan semangat “lebih dari sekadar toko”, konsep ini menjadi pilihan cerdas bagi masyarakat urban yang ingin berbelanja hemat, sekaligus peluang usaha bagi mereka yang ingin berkembang bersama ekosistem ritel masa kini.
Baca Juga: Bisnis Kuliner Tumbuh Positif hingga 21%: Begini Kunci Sukses Toko Roti Romi Makin Berkembang