Namun, menurut penulis Kathy dan Ross Petras, banyak orang justru keliru merespons dengan membalas cerita tersebut menggunakan pengalaman pribadi mereka sendiri.
Padahal, orang dengan kecerdasan emosional (EQ) tinggi justru akan fokus mendengarkan.
Mereka tidak terburu-buru menanggapi atau menceritakan kisah diri sendiri, melainkan berusaha memahami perasaan lawan bicara agar orang tersebut merasa didengarkan dan dihargai.
Maka, salah satu kalimat sederhana yang biasa digunakan adalah “coba beri tahu aku lebih banyak.”
Dengan kalimat ini, kita memberi ruang bagi lawan bicara untuk melanjutkan cerita sehingga mereka merasa lebih nyaman saat berkomunikasi dengan kita.
Setelah mendengarkan seluruh keluh kesah dari lawan bicara, orang dengan EQ tinggi biasanya mencoba membayangkan diri mereka berada dalam posisi orang yang bercerita tersebut.
Tujuannya bukan sekadar bersimpati saja, tetapi benar-benar memahami emosi yang sedang dirasakan orang lain, sehingga tidak mudah menyalahkan.
Menurut Saya
Dalam menyampaikan pendapat, cara seseorang mengawali pendapatnya sangat memengaruhi bagaimana pandangan tersebut diterima oleh orang lain.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku Nonfiksi yang Siap Bikin Kamu Survive di Usia 20-an
Menurut jurnalis dan penulis John Bowe, penggunaan kalimat pembuka seperti "menurut saya" merupakan strategi komunikasi yang efektif dan mencerminkan seseorang memiliki kecerdasan emosional tinggi.