Suara.com - Sudah menjadi rahasia umum bahwa warna urine dapat menjadi salah satu indikator penyakit tertentu, terutama yang berkaitan dengan ginjal.
Urine merupakan cairan limbah dari ginjal yang mengandung urea, garam, elektrolit, dan zat sisa lainnya. Selain kondisi kesehatan, warnanya juga tergantung pada hidrasi tubuh dan pola makan.
Banyak orang kerap kali menganggap urien yang bening bak air menandakan bahwa tubuh terhidrasi dengan baik dan tidak memiliki kondisi kesehatan apa pun.
Faktanya, urine yang bening juga bisa menjadi 'kode' akan kondisi tertentu yang seringnya diabaikan.
Berdasarkan laman khusus kesehatan Medical News Today, berikut beberapa kondisi kesehatan yang ditandai dengan urin bening bak air.

1. Diabetes
Diabetes merupakan kondisi ketika tubuh tidak dapat mengolah gula dalam darah atau glukosa menjadi energi dengan baik.
Penderita diabetes sering merasa haus sehingga frekuensi buang air kecil (BAK) juga meningkat. BAK yang terjadi karena ginjal berusaha membuang kelebihan gula dalam tubuh.
Institut Nasional untuk Diabetes, Pencernaan dan Penyakit Ginjal (NIDDK) Amerika Serikat, penderita diabetes biasanya mengeluarkan satu hingga tiga liter urine per hari.
Baca Juga: Hari Ginjal Sedunia: Waspadai Kebocoran Ginjal dan Anemia pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis
Ibu hamil juga bisa mengalami diabetes gestasional. Gejalanya bisa sangat ringan, seperti rasa haus yang meningkat dan keinginan untuk buang air kecil lebih sering.
Ginjal yang terinfeksi atau rusak dapat buang air kecil dalam jumlah tidak normal disertai nyeri saat BAK atau demam. Hal ini juga ditandai dengan warna urine yang bening bak air.
Kondisi langka yang dikenal dengan sindrom Bartter juga bisa membuat orang sering buang air kecil. Bila penderitanya mengimbanginya dengan minum lebih banyak, maka urine mereka pun bening.
3. Hidrasi berlebihan
Urine yang bening juga menandakan tubuh seseorang terlalu terhidrasi. Bila orang tersebut mengonsumsi terlalu banyak cairan maka sistem tubuhnya juga akan kelebihan air.
Bila hal itu terjadi, cairan di dalam tubuh bisa secara tidak sengaja mengencerkan darah dan menurunkan kadar garam serta elektrolit penting.
Dalam kondisi langka, orang yang terlalu terhidrasi dapat mengalami hiponatremia. Kondisi tersebut mengancam jiwa karena jumlah garam di dalam tubuh sangat kurang.
4. Konsumsi obat deuretik
Meminum obat deuretik bisa menyebabkan urine berwarna bening. Sebab, obat-obatan tersebut membuat tubuh memproduksi lebih banyak urine untuk membuang kelebihan garam serta air.
Konsumsi obat deuretik juga bisa membuat urine peminumnya berwarna pucat, jika tidak bening.
Kapan harus memeriksakan diri ke dokter?
Umumnya, orang dengan urine bening tidak perlu memeriksakan diri ke dokter karena bisa menjadi tanda tubuh terhidrasi dengan baik dan saluran kemih yang sehat.
Tetapi bila warna urine terus-terusan bening disertai dengan gejala lain seperti haus berlebihan, demam, atau nyeri saat buang air kecil, maka perlu dilakukan tindakan lebih lanjut.
Sementara warna urine berkeruh, merah, dan hitam, dapat mengindikasikan adanya penyakit pada ginjal. Kondisi ini tentu harus segera memeriksakan diri ke dokter spesialis urologi.
Pengobatan urine bening
Pengobatan untuk urine bening bak air tergantung pada penyebabnya. Misalnya, tubuh terlalu terhidrasi, maka peru mengurangi jumlah asupan cairan yang masuk ke tubuh.
Urine bening akibat diabetes bisa diobati menggunakan konsumsi obat atau insulin. Insulin merupakan hormon yang membantu tubuh mengatur gula darah secara efektif.
Insulin akan membantu jaringan tubuh memindahkan glukosa ke dalam sel-sel yang membutuhkannya serta menjaga kelebihan gula darah.
Penyebab lain dari urine tidak berwarna perlu diidentifikasi secara tepat sehingga risiko komplikasi ginjal maupun masalah kimia darah dapat dihindari.