Suara.com - Di tengah hiruk-pikuk metropolitan Jakarta yang serba cepat dan padat, ternyata terselip sebuah oase kedamaian yang menghadirkan nuansa spiritual mendalam: Taman Doa Our Lady of Akita di kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2).
Tempat ini bukan hanya menjadi destinasi ibadah, melainkan juga ruang kontemplatif yang memadukan unsur religi, keindahan alam, dan seni spiritual dalam satu harmoni.
Keistimewaan tempat ini terasa semakin nyata dalam perayaan Misa Hari Raya Kenaikan Tuhan yang berlangsung pada Kamis, 29 Mei lalu.
Diselenggarakan di Kapel Akita yang terletak di dalam kompleks taman doa, suasana perayaan begitu menyentuh, penuh kedamaian dan dipenuhi oleh semangat iman umat Kristiani dari berbagai penjuru Jakarta.
Misa dimulai tepat pukul 11.00 WIB, dipimpin oleh Romo Kristoforus Lucky Nikasius, PR. Dalam homilinya, Romo Lucky menyampaikan tiga makna mendalam dari Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus ke surga.
Di mana, Yesus naik untuk menyediakan tempat bagi orang-orang yang percaya, untuk memungkinkan turunnya Roh Kudus, serta sebagai panggilan bagi umat untuk menjadi saksi kebangkitan Tuhan.
Peringatan ini, yang jatuh 40 hari setelah Hari Paskah, bukan sekadar bagian dari kalender liturgi, tetapi menjadi momen permenungan dan penguatan iman.
Bagi umat yang hadir, misa ini lebih dari seremoni keagamaan; ia adalah pengalaman spiritual yang membekas dalam hati.
Destinasi Ziarah dengan Sentuhan Ilahi
Baca Juga: Wisata Agro Bukit Waruwangi, Tempat Terbaik untuk Menikmati Long Weekend
Taman Doa Our Lady of Akita mengadaptasi konsep dari tempat ziarah di Jepang yang terkenal karena peristiwa mukjizat: patung Bunda Maria yang meneteskan air mata hingga 101 kali.
Dalam versi Indonesianya, taman ini dikelilingi oleh elemen-elemen simbolik yang memperkuat pengalaman ziarah, seperti The Garden of the Lamb, serta jalur 14 perhentian jalan salib yang tenang dan menyentuh.
Adapula The Garden of Mary yang menampilkan patung Bunda Maria berdiri anggun di tepi kolam, menciptakan suasana meditatif nan damai.
Setiap sudut taman ini seakan dirancang untuk membantu umat mengangkat batin dalam keheningan. Lanskapnya menawan, rindang, tertata rapi, dan penuh elemen simbolik.
Tak heran bila tempat ini menjadi magnet bagi peziarah yang mencari lebih dari sekadar tempat ibadah, melainkan juga ruang perjumpaan personal dengan Tuhan dalam sunyi.
Akses Mudah, Spiritualitas Terjangkau