Perang Tahta Sneaker Lokal 2025: Compass Sang Raja Hype, Ventela Sang Raja Jalanan?

Tasmalinda Suara.Com
Sabtu, 09 Agustus 2025 | 22:31 WIB
Perang Tahta Sneaker Lokal 2025: Compass Sang Raja Hype, Ventela Sang Raja Jalanan?
sepatu lokal Ventela

Suara.com - Di trotoar kota, di lantai festival musik, hingga di koridor kampus, ada sebuah "perang dingin" yang terjadi di kaki anak-anak muda Indonesia.

Ini bukan soal merek internasional, melainkan duel dua raksasa lokal yang berhasil melakukan kudeta fashion: Compass versus Ventela.

Ini lebih dari sekadar perdebatan soal kualitas sol vulkanisir atau desain garis samping.

Ini adalah pertarungan fundamental tentang dua filosofi yang berbeda.

Di satu sisi, ada Compass, sang fenomena yang dibangun di atas fondasi kelangkaan dan hype. Di sisi lain, ada Ventela, sang kuda hitam yang merebut hati massa melalui kualitas, kenyamanan, dan ketersediaan.

Memilih antara Compass dan Ventela bukan lagi sekadar memilih sepatu. Ini adalah memilih kubu. Ini adalah deklarasi tentang apa yang Anda hargai: Gengsi atau Fungsi? Hype atau Aksesibilitas?

1. Compass – Sang Arsitek Hype dan Eksklusivitas

DNA: Compass adalah sebuah studi kasus tentang bagaimana membangun desire (keinginan). Dengan strategi rilis terbatas (limited drops) yang selalu ludes dalam hitungan menit, mereka mengubah proses membeli sepatu menjadi sebuah ritual digital yang penuh adrenalin.

Sepatu Compass (Compass)
Sepatu Compass (Compass)

Senjata Utama: Kelangkaan. Memiliki Compass terasa seperti sebuah pencapaian. Anda berhasil memenangkan "perang" undian atau pertarungan add-to-cart. Status inilah yang menjadi nilai jual utamanya.

Baca Juga: 7 Sepatu Formal Brand Lokal yang Layak Dilirik, Bikin Penampilanmu Naik Kelas!

Strategi Jenius: Kolaborasi yang sangat terkurasi dengan nama-nama besar di subkultur (Fxxking Rabbits, BBQ Mountain Boys, Kelompok Penerbang Roket) mengangkat status merek ini dari sekadar produk menjadi artefak budaya.

Siapa Pemakainya? Para hypebeast lokal, kolektor, dan mereka yang melihat sepatu sebagai pernyataan status. Bagi mereka, cerita di balik sepatu dan perjuangan mendapatkannya sama pentingnya dengan sepatu itu sendiri.

2, Ventela – Sang Juara Rakyat yang Demokratis

Jika Compass adalah tentang perjuangan mendapatkan, Ventela adalah tentang kemudahan memiliki. Mereka datang dengan pendekatan yang berbeda: membuat sepatu berkualitas tinggi yang bisa diakses oleh semua orang, kapan saja.

Senjata Utama: Kualitas & Kenyamanan. Inovasi seperti insole Ultralite Foam menjadi pembeda mutlak. Ventela tidak menjual cerita hype; mereka menjual pengalaman memakai yang nyaman untuk aktivitas sehari-hari. Mereka adalah "sepatu tempur" yang bisa diandalkan.

Strategi Jenius: Fokus pada fundamental produk. Dengan kualitas jahitan yang rapi, kanvas yang tebal, dan kenyamanan superior di kelasnya, mereka membangun loyalitas dari mulut ke mulut. Reputasi mereka dibangun di atas ulasan jujur pengguna, bukan kelangkaan buatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI