Setelah Purna Tugas
Ali Sadikin mengakhiri masa jabatannya pada 1977 dan digantikan oleh Letjen Tjokropranolo. Meski tidak lagi berada di pemerintahan, ia tetap aktif menyuarakan pandangan dan kritik, terutama terkait pembangunan Jakarta dan kebijakan nasional.
Ia wafat pada 20 Mei 2008 di Singapura. Jenazahnya dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta. Hingga kini, ia dikenang sebagai salah satu gubernur paling berpengaruh dalam sejarah ibu kota. Ia adalah seorang pemimpin yang tegas, berani, dan visioner.
Pemberian pangkat Jenderal Kehormatan (Purn) oleh Presiden Prabowo menjadi bentuk penghormatan negara atas jasa-jasanya. Gelar ini menegaskan bahwa kontribusi Bang Ali melampaui batas profesinya sebagai prajurit dan pejabat publik.
Ia tidak hanya membentuk wajah Jakarta menjadi kota modern, tetapi juga meninggalkan warisan kepemimpinan yang menjadi inspirasi generasi penerus.
Kontributor : Mutaya Saroh