"Two Nations: A Friendship is Born": Pameran Persahabatan Indonesia-Australia Dibuka di Yogyakarta

Selasa, 12 Agustus 2025 | 21:07 WIB
"Two Nations: A Friendship is Born": Pameran Persahabatan Indonesia-Australia Dibuka di Yogyakarta
Pembukaan pameran "Two Nations: A Friendship is Born" (Suara.com/Rosiana)

Suara.com - Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia menggander Museum Benteng Vrederburg, Yogyakarta, dalam menggelar pameran bertajuk "Two Nations: A Friendship is Born".

Pameran mulai dibuka hari ini, Selasa 12 Agustus 2025, dan akan berlangsung hingga satu bulan mendatang, tepatnya pada 10 September 2025.

"Two Nations: Friendship is Born" sengaja diluncurkan bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 RI. Pameran ini menyoroti dukungan Australia untuk Indonesia yang sudah ada sejak masa penjajahan Belanda.

Semua dukungan tersebut diperlihatkan kepada masyarakat sekarang dalam bentuk foto, surat, laporan surat kabar, hingga cerita empiris dari warga Australia serta Indonesia yang bekerja sama pada masa itu.

Tak lama setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Australia merupakan negara asing pertama yang mengirim misi diplomatik untuk bertemu Presiden Soekarno.

Pembukaan pameran "Two Nations: A Friendship is Born" (Suara.com/Rosiana)
Pembukaan pameran "Two Nations: A Friendship is Born" (Suara.com/Rosiana)

Indonesia pun memilih Australia sebagai perwakilan dalam negosiasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang akhirnya menghasilkan kemerdekaan.

Terdapat dukungan kuat dari masyarakat Australia terhadap kemerdekaan Indonesia pada zaman itu, seperti yang terlihat dalam blokade 'Armada Hitam' pada kapal Belanda oleh para pekerja Australia.

"Sejak awal, hubungan kita adalah kemitraan dengan tujuan bersama. Sebuah ikatan antara masyarakat kita, sekaligus ikatan antara kedua bangsa kita," tutur Rod Brazier dalam pembukaan pameran di Benteng Vrederburg, Selasa (12/8/2025).

Rod Brazier menambahkan, "Pameran ini menceritakan kisah solidaritas, diplomasi, dan munculnya persahabatan erat antara kedua negara kita yang berlanjut hingga saat ini."

Baca Juga: 7 Tes Psikologi untuk Mengetahui Tipe Pasangan: Bahasa Cinta, Konflik dan Keuangan

Salah satu dukungan yang ditampilkan adalah kisah Molly Bondan. Ia merupakan penulis Australia yang pindah ke Yogyakarta pada 1947 dan mengabdikan hidupnya untuk kemerdekaan Indonesia.

Kisah lainnya adalah milik Tom Critchley, diplomat Australia yang memainkan peran penting dalam membangun hubungan diplomatik yang kuat. Ia gigih memperjuangkan keadilan dan kesetaraan dalam negoisasi penyerahan kedaulatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI