Suara.com - Menjelang peringatan Hari Pramuka ke-64 pada 14 Agustus 2025, banyak sekolah, gugus depan, hingga instansi pemerintah mulai mempersiapkan susunan upacara Hari Pramuka agar berjalan tertib dan penuh makna.
Momen ini tidak hanya menjadi ajang seremonial tahunan, tetapi juga sarana untuk menanamkan nilai disiplin, kebersamaan, dan cinta tanah air kepada para anggota Pramuka.
Dengan mengikuti pedoman resmi, upacara bisa berlangsung khidmat sekaligus menjadi pembelajaran karakter bagi generasi muda. Agar momen ini tidak hanya jadi rutinitas, tapi juga sarana edukasi dan penguatan karakter, berikut panduan susunan upacara yang bisa dijadikan referensi praktis.
Pedoman Resmi Berdasarkan SK Kwarnas No. 178 Tahun 1979
Dasar hukum tata upacara resmi dalam Gerakan Pramuka terdapat dalam Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 178 Tahun 1979 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Upacara.
Tata upacara ini mengatur langkah demi langkah pelaksanaan upacara bendera, mulai dari persiapan hingga pembubaran pasukan.

Susunan Upacara Pengibaran Bendera (Rangkaian Utama)
Pasukan disiapkan oleh Pemimpin Upacara.
Pembina Upacara menempati posisi di area upacara.
Penghormatan pasukan kepada Pembina Upacara dipimpin Pemimpin Upacara.
Laporan kesiapan dari Pemimpin Upacara kepada Pembina bahwa upacara siap dimulai.
Petugas pengibar bendera maju ke tiang, menyiapkan bendera, dan mengumumkan "Bendera siap."
Pemimpin Upacara memberi aba-aba: "Kepada Sang Merah Putih … hormat grak", diiringi lagu Indonesia Raya, hingga bendera sampai di puncak tiang.
Setelah tiba di puncak, aba-aba "Tegak … grak" diberikan, petugas mundur tiga langkah, memberi hormat, lalu kembali ke posisi semula.
Baca Juga: Teks Dasa Dharma Pramuka 1-10 Lengkap
Mengheningkan cipta dan doa dipimpin oleh Pembina Upacara.
Pembacaan teks Pancasila, diikuti oleh seluruh peserta upacara.
Amanat Pembina Upacara, menyampaikan pesan Hari Pramuka ke-64 bertema “Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa”.
Laporan akhir dari Pemimpin Upacara kepada Pembina bahwa rangkaian upacara telah selesai.
Penghormatan terakhir dari pasukan kepada Pembina.
Pembina meninggalkan tempat upacara, lalu pembubaran pasukan oleh Pemimpin Upacara.
Unsur Pelengkap yang Menyemarakkan Upacara
Pembacaan Dwi Darma (untuk Siaga) atau Dasadarma Pramuka (untuk Penggalang, Penegak, Pandega) sebagai simbol nilai moral dan etika kepramukaan.
Lagu Hymne Pramuka dan/atau Bagimu Negeri, dinyanyikan oleh peserta atau tim paduan suara untuk menambah khidmat suasana.
Pembacaan teks UUD 1945 terkadang disisipkan bersama teks Pancasila, tergantung kebiasaan institusi (tirto.id).
Formasi dan Kapan Upacara Hari Pramuka 14 Agustus Dimulai?