Tahun 2025 membuktikan bahwa JF3 tetap menjadi episentrum di mana estetika futuristik dan nilai-nilai lokal bisa berdampingan secara harmonis.
Perjumpaan antara Les Fragments dan URUB mencerminkan spektrum luas pendekatan fashion hari ini. Clavelly mewakili sisi eksperimental, teknologis, dan filosofis dari Eropa, sementara LAKON menunjukkan bahwa kekuatan narasi lokal bisa menggugah makna universal.
Dari tubuh pasca-antroposen hingga filosofi “urip iku urub,” JF3 2025 menjadi titik temu dua dunia yang berbeda namun sama-sama penuh semangat kreatif.
Fashion, dalam panggung JF3, bukan sekadar penampilan. Ia adalah ruang perenungan, pertukaran, dan penciptaan makna. Tahun ini, Jakarta tidak hanya menjadi tuan rumah bagi peragaan busana, tetapi juga pertemuan gagasan yang menyala—baik dari Paris maupun dari pelipir Nusantara.
JF3 Fashion Festival 2025 menegaskan event yang digelar bukan hanya sebagai perhelatan mode, namun sebagai medium lintas budaya dan generasi. Lewat karya Victor Clavelly yang menantang batas tubuh manusia masa depan dan koleksi URUB yang membumi pada kebijaksanaan Nusantara, JF3 menjadi refleksi keberagaman arah mode saat ini—yang tidak hanya soal rupa, tetapi juga tentang jiwa.
Di tengah dunia yang terus berubah, JF3 menunjukkan bahwa fashion bisa menjadi cahaya. Dan seperti kata Semar, “Urip iku urub”—hidup adalah nyala. ***