Film Merah Putih One For All Tayang di Mana Saja? Cek Daftar Bioskopnya

Jum'at, 15 Agustus 2025 | 10:51 WIB
Film Merah Putih One For All Tayang di Mana Saja? Cek Daftar Bioskopnya
Film Merah Putih One For All. [Youtube]

Suara.com - Film animasi bertema nasionalisme Merah Putih One for All resmi tayang di bioskop mulai Kamis, 14 Agustus 2025. Lantas, film Merah Putih One for All tayang di mana saja?

Film yang disutradarai oleh Endiarto dan Bintang ini menghadirkan kisah petualangan delapan anak dari berbagai daerah di Indonesia untuk menyelamatkan bendera pusaka menjelang peringatan Hari Kemerdekaan.

Jumlah layar untuk Merah Putih One for All jauh lebih sedikit dibanding film nasional kebanyakan, yakni hanya 16 layar di seluruh Indonesia.

Bagi yang penasaran film Merah Putih One For All tayang di mana saja, berikut daftar lengkap bioskop dan kota yang menayangkannya.

Lokasi Penayangan Film Merah Putih One For All

Menurut Sutradara, keterbatasan penayangan ini terjadi karena film digarap dengan modal minim.

Hal tersebut membuat tim produksi tidak memiliki cukup sumber daya untuk memperbanyak Digital Cinema Package (DCP), sehingga jangkauan penayangan di jaringan bioskop menjadi terbatas.

Selain itu, beberapa jaringan besar seperti CGV dan Cinepolis memutuskan untuk tidak menayangkan film ini di hari perilisan.

Cinepolis, yang sebelumnya dijadwalkan memutar Merah Putih One for All, mengumumkan pembatalan tayang di seluruh jaringan mereka. Jaringan CGV memutuskan untuk tidak memutar film tersebut di hari pertama rilis.

Baca Juga: Tayang Hari Ini, Sutradara Merah Putih One For All Jawab Tegas Tudingan Filmnya Jiplak Karya Kreator

Pada akhirnya, film ini hanya tayang di 16 layar yang tersebar di sejumlah kota besar lewat jaringan XXI dan Sam's Studio. Berikut daftar lokasinya:

Bioskop XXI

  • Jakarta: Kelapa Gading, Kemang Village, Puri
  • Bogor: Metmall Cileungsi
  • Depok: hanya satu lokasi
  • Tangerang: Alam Sutera
  • Bekasi: Mega Bekasi
  • Bandung: Ciwalk
  • Semarang: DP Mall
  • Surabaya: Ciputra World

Bioskop Sam's Studio

  • Kediri
  • Nganjuk
  • Solo
  • Klaten

Sinopsis Film Merah Putih One for All

Merah Putih One for All mengisahkan delapan anak yang membentuk Tim Merah Putih, dengan misi menjaga bendera pusaka di sebuah desa menjelang perayaan Hari Kemerdekaan.

Tiga hari sebelum 17 Agustus, bendera tersebut hilang secara misterius.

Delapan anak dengan latar budaya berbeda (Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, hingga Tionghoa) bersatu untuk menemukannya.

Petualangan mereka dipenuhi rintangan. Mulai dari menyeberangi sungai deras, menjelajahi hutan lebat, hingga menghadapi badai.

Di tengah perjalanan, mereka juga belajar mengesampingkan perbedaan dan menahan ego masing-masing untuk satu tujuan, yaitu mengibarkan bendera merah putih di momen kemerdekaan.

Selain menampilkan aksi penuh ketegangan, film ini menyuguhkan momen lucu dan haru yang menegaskan pesan persatuan, persahabatan, serta cinta tanah air.

Respons Publik dan Kontroversi Film Merah Putih One for All

Saat trailer-nya dirilis, film ini sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Sejumlah warganet menyoroti kualitas animasi dan detail visual yang terlihat kurang rapi di trailer resmi.

Beberapa di antaranya mengkritisi desain karakter, latar, serta sinkronisasi audio yang dinilai belum optimal.

Sebagian besar warganet menyayangkan perilisan film ini karena terlihat dikerjakan secara terburu-buru dan kurang matang.

Terlebih, industri film Indonesia kini tengah berupaya menghadirkan karya terbaik sekaligus meningkatkan mutu animasi agar mampu bersaing dengan film-film internasional.

Kekurangan teknis dan grafis yang terlihat pada Merah Putih One for All membuat banyak orang enggan menonton sejak awal.

Trailer yang seharusnya menjadi ajang pamer kualitas justru memperlihatkan lemahnya eksekusi, mulai dari animasi kaku, ekspresi karakter yang hambar, hingga latar yang terkesan asal tempel.

Alih-alih menjadi bukti kemajuan animasi Indonesia, Merah Putih One For All justru dinilai sebagai sebuah kemunduran karena kualitasnya kalah jauh dari standar industri saat ini.

Menurut warganet, kualitas visual yang buruk membuat pesan nasionalisme dalam film ini gagal tersampaikan dengan baik.

Banyak yang mengkritik bahwa proyek ini seharusnya dikerjakan dengan persiapan lebih matang, bukan dipaksakan rilis demi mengejar momentum Hari Kemerdekaan.

Meski demikian, banyak pula yang mengapresiasi semangat tim produksi yang mampu menyelesaikan film ini di tengah keterbatasan dana.

Bagi yang berminat menonton, pastikan memeriksa jadwal bioskop terdekat karena layar dan jam tayang film ini sangat terbatas.

Kontributor : Dini Sukmaningtyas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI