Suara.com - Mimpi sering kali dianggap sebagai bunga tidur, namun dalam tradisi Jawa, mimpi juga bisa memiliki makna dan pertanda tertentu.
Salah satunya adalah mimpi melihat kerumunan orang, yang kerap ditafsirkan tidak sekadar kebetulan melainkan memiliki pesan tersembunyi.
Menurut tafsir Primbon Jawa yang dikisahkan oleh Ki Jogo sebagaimana dikutip dari YouTube Citra Green TV, mimpi ini punya beragam arti, mulai dari pertanda sosial hingga isyarat kondisi kehidupan sehari-hari.
Tafsirnya bisa berkaitan dengan kenaikan harga sembako, datangnya wabah, hingga ajakan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah ﷻ. Berikut penjelasannya lebih lanjut.
1. Pertanda Harga Kebutuhan Pokok Naik
Ketika seseorang bermimpi melihat banyak orang berkerumun, ini bisa ditafsirkan sebagai pertanda harga kebutuhan pokok akan naik.
Sembako seperti beras, minyak, gula, dan kebutuhan dasar lainnya mungkin mengalami lonjakan harga. Tafsir ini menggambarkan kondisi ekonomi masyarakat yang harus lebih waspada terhadap pengeluaran sehari-hari .
2. Isyarat Akan Terjadi Pagebluk
Primbon Jawa juga menafsirkan mimpi kerumunan orang sebagai tanda akan datangnya pagebluk atau wabah. Dalam sejarah Jawa, pagebluk selalu menjadi fenomena yang ditakuti karena membawa dampak luas pada kehidupan sosial, kesehatan, dan ekonomi. Tafsir ini menjadi peringatan agar manusia lebih berhati-hati menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan .
Baca Juga: Bukan Keturunan Bangsawan? 4 Weton Ini Punya Takdir Titisan Darah Biru, Berwibawa dan Hebat
3. Tanda Banyak Penyakit Menyebar
Selain pagebluk, kerumunan orang dalam mimpi bisa berarti akan banyak penyakit bermunculan. Tafsir ini mengingatkan bahwa kesehatan adalah hal yang tidak boleh disepelekan.
Orang yang bermimpi disarankan untuk lebih menjaga pola hidup sehat, memperhatikan asupan makanan, serta memperkuat imun tubuh .
4. Pertanda Akan Banyak Kelahiran
Menariknya, tafsir ini tidak selalu bermakna buruk. Kerumunan orang juga dapat diartikan sebagai simbol akan banyak kelahiran dalam waktu dekat.
Munculnya generasi baru ini bisa dimaknai sebagai harapan, pertumbuhan, dan keberlanjutan hidup dalam sebuah keluarga atau masyarakat .
5. Mengingatkan untuk Lebih Beriman
Mimpi melihat kerumunan orang bukan hanya soal pertanda duniawi. Ki Jogo menekankan bahwa mimpi ini juga bisa dijadikan bahan renungan agar seseorang lebih mendekatkan diri kepada Allah ﷻ.
Situasi yang digambarkan dalam mimpi seharusnya mendorong manusia untuk meningkatkan iman, berdoa, dan berharap perlindungan dari segala musibah .
6. Peringatan Akan Terjadi Perubahan Sosial
Kerumunan dalam mimpi juga mencerminkan dinamika sosial. Banyak orang berkumpul bisa melambangkan adanya peristiwa besar yang melibatkan masyarakat, seperti arak-arakan, pertunjukan, atau keramaian lain.
Namun, tafsir Jawa melihatnya sebagai pengingat akan perubahan sosial yang bisa berdampak luas, baik positif maupun negatif .
7. Harapan Agar Terhindar dari Bala
Akhir dari tafsir mimpi ini selalu ditutup dengan doa dan harapan. Bahwa meskipun kerumunan orang diartikan sebagai pertanda kurang baik, semoga semua itu tidak terjadi.
Dan jika pun terjadi, manusia berdoa agar dijauhkan dari segala bentuk bala, musibah, maupun penyakit. Tafsir ini menekankan pentingnya sikap tawakal sekaligus kewaspadaan dalam menjalani hidup .
Mimpi melihat kerumunan orang dalam tradisi Jawa bukanlah sekadar bunga tidur. Ada makna mendalam yang bisa dijadikan peringatan dan bahan introspeksi.
Tafsir ini menyinggung berbagai hal penting dalam kehidupan, mulai dari kondisi sosial hingga spiritual.
Beberapa makna yang kerap muncul antara lain isyarat kenaikan harga sembako, kemungkinan datangnya wabah, pertanda banyak kelahiran, hingga ajakan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah ﷻ.
Semua ini menunjukkan bahwa mimpi dapat dipandang sebagai simbol yang menyentuh berbagai sisi kehidupan manusia.
Apapun maknanya, tafsir mimpi ini mengajarkan kita untuk lebih berhati-hati, menjaga kesehatan, mempersiapkan diri secara lahir dan batin, serta selalu bersyukur dan bertawakal.
Karena pada akhirnya, mimpi hanyalah isyarat. Yang terpenting adalah bagaimana manusia menyikapi kehidupan nyata dengan penuh kebijaksanaan.
Kontributor : Dinar Oktarini