Jakarta Go Global: Ibu Kota 'Curi' Perhatian Dunia Lewat Bandara Tersibuk di Dubai!

Dinda Rachmawati Suara.Com
Kamis, 11 September 2025 | 08:59 WIB
Jakarta Go Global: Ibu Kota 'Curi' Perhatian Dunia Lewat Bandara Tersibuk di Dubai!
Jakarta Go Global: Ibu Kota 'Curi' Perhatian Dunia Lewat Bandara Tersibuk di Dubai!

Suara.com - Bandara kini bukan hanya ruang transit, tapi panggung branding global. Jutaan orang melintas setiap hari, dan layar-layar digital raksasa di sana berubah menjadi etalase kota-kota dunia. 

Jakarta membaca peluang ini, lalu memilih panggung paling prestisius: Dubai International Airport (DXB). Selama Agustus 2025, wajah ibu kota hadir di layar-layar bandara tersibuk dunia. DXB memang istimewa. 

Sepuluh tahun berturut-turut menyandang predikat bandara internasional paling sibuk, pada 2024 saja jumlah penumpangnya mencapai 92 juta. Dari sana, 293 destinasi di 108 negara terhubung lewat lebih dari 100 maskapai. Dalam radius delapan jam penerbangan, dua pertiga populasi dunia bisa dijangkau.

“Dubai itu bukan hanya pintu masuk ke Timur Tengah. Ia adalah panggung global. Siapa pun yang muncul di DXB otomatis terlihat sebagai global brand,” kata Andhika Permata, Kepala Disparekraf DKI Jakarta.

Jakarta tampil sederhana tapi mengena. Iklan berdurasi 10 detik ditayangkan dengan pendekatan “less is more”—visual yang kuat, tidak bertele-tele. 

Ada tiga pesan utama, gastronomi, romantisme, dan belanja. Tiga pintu masuk yang dianggap paling relevan untuk menarik wisatawan internasional.

Kehadiran ini pun ditempatkan di titik-titik paling strategis. Dari Immigration Grand Gateway dengan empat layar LED raksasa yang dilalui semua penumpang tiba, hingga jaringan 140 layar digital di boarding gates yang dilengkapi charging dock. 

Jakarta juga hadir di dua layar ikonik The Majestics, Concourse D, yang menyapa setiap penumpang sebelum terbang.

“Dalam advertising OOH, yang kita jual adalah waktu tunggu. Penumpang bandara rata-rata punya dwell-time panjang, dan saat itu mereka captive, tidak bisa lari dari pesan iklan. Di situlah Jakarta hadir,” jelas Lucky Wulandari, Ketua Sub Kelompok Pemasaran Pariwisata Luar Negeri.

Baca Juga: Menteri PKP Ara Minta Pramono Sediakan Rumah Tapak di Jakarta Pakai Aset Pemerintah

Tapi kampanye ini bukan sekadar soal exposure. Ia tentang brand equity, tentang bagaimana Jakarta dipersepsikan sejajar dengan kota global lain. 

Pesan yang dibawa jelas, Jakarta modern, premium, berkelas dunia. Bukan hanya destinasi eksotis Asia Tenggara, melainkan ikon urban yang setara dengan kota-kota besar dunia.

“Kehadiran Jakarta di ruang paling bergengsi di DXB akan memperkuat citra destinasi kita sebagai ikon global,” tegas Andhika.

Targetnya pun spesifik: wisatawan berkualitas, mereka yang punya daya beli tinggi, selera global, dan waktu lebih untuk mengeksplorasi. 

Harapannya, sektor ekonomi kreatif Jakarta—dari gastronomi hingga hiburan—ikut terangkat ketika wisatawan asing mulai melirik ibu kota sebagai destinasi pilihan.

Lewat layar bandara di Dubai, Jakarta menegaskan diri: bukan hanya persinggahan, tapi kota yang siap berdiri di panggung dunia.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI