Bukan Hanya Paru-Paru Dunia: Indonesia Sumber Kepemimpinan Hijau Global

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Sabtu, 13 September 2025 | 22:55 WIB
Bukan Hanya Paru-Paru Dunia: Indonesia Sumber Kepemimpinan Hijau Global
Ilustrasi Kampanye Pemanasan Global dan Krisis Iklim (unsplash/markus spiske)

Suara.com - Di tengah krisis iklim, kerusakan biodiversitas, dan tantangan sosial yang saling terkait, dunia membutuhkan pemimpin yang mampu melihat persoalan lintas batas. Kepemimpinan hijau kini jadi sorotan global, bukan hanya sebagai jargon, tetapi sebagai arah baru untuk menyelamatkan masa depan planet.

Indonesia, dengan hutan tropis yang luas dan posisi strategis di Global South, kini melahirkan sosok penting yang dipercaya memimpin percakapan hijau dunia: Kamal Prawiranegara, Direktur baru Global Landscapes Forum (GLF). Kehadirannya menjadi penanda bahwa anak bangsa tak hanya bicara di level nasional, tetapi juga memberi arah dalam percakapan global.

Ada sejumlah alasan mengapa kepemimpinan hijau kian penting, dan mengapa sosok seperti Kamal layak mendapat sorotan.

1. Krisis Global Butuh Solusi Terintegrasi

Perubahan iklim tidak berdiri sendiri, melainkan terkait dengan hilangnya biodiversitas, krisis pangan, hingga konflik sosial. Pemimpin hijau dituntut mampu merangkul berbagai isu sekaligus mencari solusi yang saling mendukung.

2. Suara Global South Kian Vital

Negara-negara di selatan dunia, termasuk Indonesia, sering menjadi pihak yang paling terdampak krisis iklim meski kontribusinya terhadap emisi relatif kecil. Kehadiran pemimpin dari Global South memberi keseimbangan perspektif di forum internasional.

3. Generasi Baru Bawa Perspektif Segar

Kepemimpinan hijau tidak lagi didominasi generasi senior. Sosok seperti Kamal, yang berusia 44 tahun, menunjukkan bahwa generasi baru punya energi, jaringan, dan pemikiran segar untuk mendorong perubahan nyata.

Baca Juga: Bukan Isapan Jempol! AHY Sebut Krisis Iklim Ancaman Nyata yang Sudah Terjadi

Kamal Prawiranegara, Direktur baru Global Landscapes Forum (GLF)
Kamal Prawiranegara, Direktur baru Global Landscapes Forum (GLF)

4. Dari Indonesia ke Panggung Dunia

Kamal bukan sosok asing di GLF. Ia merupakan salah satu pendiri forum ini, dan kini dipercaya menjadi Direktur pertama yang berasal dari Indonesia. Pengangkatannya menegaskan kapasitas profesional Indonesia yang diakui secara global.

5. Komitmen pada Komunitas Akar Rumput

Dalam pernyataannya, Kamal menekankan pentingnya mendukung komunitas di lapangan.

“Kita berkomitmen mendukung komunitas akar rumput dalam mengatasi tantangan global. Mereka yang setiap hari berada di garis depan adalah sumber solusi yang sesungguhnya,” ujarnya.

Global Landscapes Forum sendiri dikenal sebagai platform berbasis pengetahuan terbesar di dunia yang berfokus pada bentang alam berkelanjutan. Jaringan GLF menjangkau lebih dari empat miliar orang di 175 negara, menjadi wadah bagi pemerintah, ilmuwan, masyarakat sipil, hingga pelaku usaha untuk bertemu dan berkolaborasi.

Dukungan atas kepemimpinan Kamal datang dari berbagai pihak. John Colmey, Managing Director CIFOR-ICRAF, menyebut Kamal sebagai sosok yang memiliki visi jelas tentang arah GLF ke depan. Sementara Éliane Ubalijoro, CEO CIFOR-ICRAF, menegaskan bahwa Kamal membawa nilai unik sebagai pemimpin dari Global South yang memahami keragaman perspektif sekaligus tantangan nyata di lapangan.

Indonesia kerap dijuluki paru-paru dunia karena hutan tropisnya. Namun lebih dari itu, negeri ini juga mulai dikenal sebagai sumber kepemimpinan hijau yang diakui dunia. Dengan sosok seperti Kamal Prawiranegara, Indonesia menunjukkan bahwa kontribusinya dalam menjaga bumi tidak hanya lewat kekayaan alam, tetapi juga lewat suara dan arah kepemimpinan global.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI