Sosok Felicia Elizabeth yang Laporkan Owner Bake n Grind ke Polisi

Rabu, 22 Oktober 2025 | 13:40 WIB
Sosok Felicia Elizabeth yang Laporkan Owner Bake n Grind ke Polisi
Sosok Felicia Elizabeth yang melaporkan pemilik Bake n Grind (YouTube/CURHAT BANG Denny Sumargo)
Baca 10 detik
  • Kasus toko roti online Bake n Grind kini memasuki babak baru.
  • Owner Bake n Grind Felicia Novenna resmi dilaporkan oleh salah satu pelanggannya yang bernama Felicia Elizabeth.
  • Berikut merupakan ulasan sosok Felicia Elizabeth.

Suara.com - Kasus toko roti online Bake n Grind kini memasuki babak baru. Pemiliknya, Felicia Novenna, resmi dilaporkan oleh salah satu pelanggannya yang bernama Felicia Elizabeth.

Melalui akun Instagram pribadinya, Felicia Elizabeth mengumumkan bahwa ia telah melaporkan Felicia Novenna selaku owner Bake n Grind ke pihak berwajib.

Langkah hukum itu ditempuh karena Felicia Novenna dinilai tidak menunjukkan itikad baik dalam memenuhi komitmen yang telah disepakati, termasuk menyampaikan permohonan maaf secara terbuka.

"Mengingat ybs tidak beritikad baik memenuhi komitmennya dan tindakan pelaku diduga telah merugikan banyak konsumen, saya telah melaporkan ybs secara resmi ke pihak yang berwajib," tulis Felicia dalam unggahan Instagram-nya @feliz88eliz pada Rabu, 22 Oktober 2025.

"Mari kita percayakan penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian dan mohon bantuan teman-teman semua untuk mengawal kasus ini. Konsumen Indonesia berhak atas keadilan," lanjutnya.

Kabar tersebut pun memicu rasa penasaran warganet terhadap sosok Felicia Elizabeth, ibu yang melaporkan kasus ini. Berikut ulasan sosok Felicia Elizabeth selengkapnya.

produk roti dari Bake n Grind yang viral jual roti gluten free palsu [kolase ist]
Produk roti dari Bake n Grind yang viral jual roti gluten free palsu

Sosok Felicia Elizabeth

Felicia Elizabeth merupakan salah satu pelanggan Bake n Grind yang mengaku mengalami kerugian usai anaknya yang berusia 17 bulan mengalami alergi berat akibat mengonsumsi produk dari Bake n Grind.

Felicia Elizabeth memberikan makanan itu kepada anaknya yang memiliki alergi karena berdasarkan informasi yang tersedia, produk Bake n Grind bebas dari gula, susu, telur, tepung, dan bahan alergen lain.

Baca Juga: Apa Itu Repacking? Diduga Modus Owner Bake n Grind Kelabui Pembeli dengan Klaim Gluten Free Palsu

Anaknya yang bernama Kai diketahui memiliki alergi terhadap telur.  Oleh karena itu, ia sangat berhati-hati dalam memilih makanan, terutama karena ia masih memberikan ASI kepada sang anak.

"Anakku aku kan ada alergi, jadi enggak bisa makan telur dan gitu-gitu. Terus aku selama ini kasih ASI anakku namanya Kai. Aku juga enggak bisa makan, karena aku ASI," kata Felicia dikutip dari kanal YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo.

"Jadi ya udah, teman aku kenalin produk ini, Bake n Grind. Senang aku lihat IG-nya kan, semuanya kayaknya enak. Terus aku langsung order-lah. Begitu makan enak banget, maksudnya kayak enggak berasa makan makanan yang tadi," sambungnya.

Selama ini, Bake n Grind sendiri memasarkan produknya dengan label gluten-free, dairy-free, egg-free, vegan, dan stevia-free yang seharusnya aman bagi konsumen dengan sensitivitas tertentu.

Namun, klaim tersebut rupanya tidak sesuai kenyataan. Beberapa konsumen, termasuk anak Felicia Elizabeth justru mengalami gangguan kesehatan akibat kandungan tersembunyi di produk Bake n Grind.

Felicia Elizabeth menceritakan bahwa ia pertama kali memberikan makanan dari Bake n Grind secara langsung kepada Kai pada 11 Agustus 2025.

Setelah itu, sang anak mulai menunjukkan gejala alergi, seperti munculnya ruam kemerahan dalam jumlah cukup banyak di kulit.

Sosok Felicia Elizabeth yang melaporkan pemilik Bake n Grind (YouTube/CURHAT BANG Denny Sumargo)
Sosok Felicia Elizabeth yang melaporkan pemilik Bake n Grind (YouTube/CURHAT BANG Denny Sumargo)

"Sampai hari di mana tanggal 11 Agustus aku kasih pertama kali makan kuenya ke dia, ke mulut Kai langsung. Dia makan, dia suka, karena kan ini hal baru buat dia kan," beber Felicia.

"Setelah dia makan sore-sorenya itu ada muncul merah-merah bulat-bulat kecil tapi lumayan banyak. Besokannya semakin banyak," sambungnya.

Saat itu, wanita tersebut sama sekali tidak mencurigai bahwa makanan dari Bake n Grind adalah penyebabnya. Ia bahkan terus memberikan produk tersebut selama hampir satu bulan.

"Aku enggak ada kepikiran sama sekali curiga sama produk ini. Aku masih Kai makan itu dari tanggal 11 berlanjut sampai 1 bulan," terang Felicia.

Lantaran kondisi sang anak semakin memburuk, dokter menyarankan agar Felicia Elizabeth menghentikan konsumsi makanan kepada Kai.

"Jadi produk itu selalu ada di kulkas aku. Makanya sampai ada di tahap di foto itu yang parah-parahnya. Baru dokter bilang udah cut semua makanan Kai termasuk ASI juga kamu stop," beber Felicia.

Hingga akhirnya rasa curiga mulai muncul, Felicia Elizabeth kemudian memutuskan untuk melakukan uji laboratorium mandiri terhadap produk yang dikonsumsi anaknya.

Hasilnya sangat mengejutkan, produk yang diklaim bebas gluten justru positif mengandung gluten. Ia tak melakukan uji kandungan lainnya mengingat biaya yang digelontorkan tak sedikit.

Singkat cerita, lantaran ia merasa dirugikan dan khawatir atas potensi bahaya yang mungkin menimpa konsumen lain, Felicia Elizabeth akhirnya membawa kasus ini ke ranah hukum.

Ia menyebut langkah hukum ini diambil karena pihak Felicia Novenna tidak memenuhi sejumlah poin penting dalam surat pernyataan yang telah mereka sepakati bersama.

"Ada beberapa poin yang sudah dilanggar. Poin pertama, meminta maaf tapi tidak jadi. Jadi poin pertama minta maaf di medsos pribadi dan Bake n Grind, tidak jadi," kata Felicia.

"Kemudian mengembalikan deposit juga enggak, sudah lewat tanggal. Jadi dua poin. Kemudian bersedia untuk memberikan sumbangan sebesar Rp500 juta kepada panti asuhan. Ini belum," sambungnya.

Sebelum melapor ke polisi, Felicia Elizabeth mengaku sempat dihubungi oleh kuasa hukum Felicia Novenna yang menawarkan proses mediasi.

Namun, tawaran tersebut ditolak karena Felicia Novenna dianggap tidak menjalankan kewajiban sesuai isi surat pernyataan resmi yang telah ditandatangani dan dibubuhi materai.

"Jadi akhirnya menempuh jalur hukum, karena udah terlalu banyak DM yang ceritanya benar-benar menyentuh hati. Kasihan banget," beber Felicia.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI