- "Bird Theory Relationship" adalah konsep TikTok 2023 menguji respons pasangan terhadap hal-hal remeh dalam hidup.
- Premisnya menyatakan antusiasme terhadap hal kecil menunjukkan dukungan pasangan pada masalah besar.
- Teori ini terinspirasi konsep Gottman tentang "bids for connection" untuk koneksi emosional.
Suara.com - Di tengah hiruk pikuk tren viral yang silih berganti di platform TikTok, sebuah konsep sederhana namun mendalam bernama "Bird Theory Relationship" muncul dan dengan cepat menarik perhatian.
Lebih dari sekadar tantangan hiburan, teori ini menawarkan cara unik untuk menguji kualitas komunikasi dan koneksi emosional dalam sebuah hubungan.
Namun, apa sebenarnya "Bird Theory" itu, dan mengapa obrolan sepele tentang seekor burung bisa menjadi indikator penting bagi kesehatan hubungan pasangan?
Apa Itu Bird Theory Relationship?
"Bird Theory Relationship" adalah sebuah konsep yang menguji seberapa besar pasangan bersedia mendengarkan dan menanggapi hal-hal kecil atau bahkan "sepele" yang kamu sampaikan.
Premisnya sederhana: jika pasangan menunjukkan antusiasme dan ketertarikan terhadap hal-hal remeh dalam hidupmu, kemungkinan besar mereka juga akan hadir dan mendukungmu dalam menghadapi hal-hal besar.
Sebaliknya, jika respons mereka datar, acuh tak acuh, atau bahkan mengabaikan, ini bisa menjadi sinyal adanya celah dalam koneksi emosional.
Mengutip laman Independent, tren ini pertama kali dipopulerkan oleh pengguna TikTok bernama Alyssa pada tahun 2023.
Dalam videonya yang viral, ia menjelaskan bahwa "tes burung" adalah cara mudah untuk menilai apakah pasangan benar-benar mendengarkan dan terhubung secara emosional.
Baca Juga: Ariel NOAH: Mau Sama Siapa Aja Pasangannya, Gak Masalah
Bagaimana Cara Melakukan Tes Bird Theory Relationship?
Melakukan "tes burung" ini sangatlah mudah dan tidak memerlukan persiapan khusus. Kamu cukup menunjukkan sesuatu yang tampak sepele atau biasa saja kepada pasangan, misalnya:
- "Lihat, ada seekor burung lucu di jendela itu!"
- "Wah, langit sore ini indah sekali ya."
- "Aku baru saja melihat sesuatu yang menarik di taman."
Setelah itu, perhatikan reaksinya. Jika pasangan merespons dengan pertanyaan antusias seperti "Di mana? Burung jenis apa itu?" atau "Wah, coba aku lihat!", itu adalah pertanda positif.
Respon yang menunjukkan ketertarikan, rasa ingin tahu, dan keterlibatan, meskipun hanya untuk hal yang kecil, dianggap sebagai indikator bahwa hubungan kalian akan bertahan lama dan sehat.
Sebaliknya, jika pasangan merespons dengan datar, diam, mengabaikannya, atau terlihat tidak peduli, ini bisa menjadi "gagal" dalam tes Bird Theory.
Dukungan Psikologis di Balik Tren TikTok
Meskipun terlihat seperti tren iseng, para ahli hubungan justru melihat adanya validitas psikologis di balik "Bird Theory".
Pakar hubungan Susie Kim menjelaskan bahwa teori ini sangat terinspirasi dari penelitian pasangan terkemuka Dr. John dan Julie Gottman, yang memperkenalkan konsep "bids for connection" atau "upaya untuk terhubung."
"Bids for connection" adalah upaya kecil yang dilakukan seseorang untuk menarik perhatian atau mendapatkan respons dari pasangannya, seperti desahan, komentar tentang sesuatu yang dibaca atau dilihat (seperti burung), atau bahkan sekadar mengirim meme.
Momen-momen kecil ini adalah kesempatan penting untuk terhubung secara emosional, dan koneksi adalah kunci utama dalam hubungan yang sehat.
Respons sederhana terhadap hal-hal kecil menandakan adanya koneksi emosional, kepekaan, dan kualitas komunikasi yang baik dalam hubungan.
Namun, meskipun eksperimen itu sendiri bisa menyenangkan, "Bird Theory" tidak boleh dijadikan sebagai satu-satunya tolak ukur dalam menilai hubungan yang sehat.