- Perjalanan umrah 114 jemaah ini menyimpan kisah haru, dari awal yang sederhana hingga langkah pertama di Tanah Suci.
- Banyak dari mereka membawa cerita hidup yang penuh perjuangan, doa, dan rasa syukur yang tak pernah putus.
- Momen keberangkatan menjadi pengingat bahwa setiap orang punya jalan spiritual yang unik dan layak dirayakan.
Suara.com - Tak semua perjalanan besar dimulai dari langkah besar. Ada yang justru berawal dari sesuatu yang sangat sederhana—seperti membuka warung kopi setiap pagi, menyeduh minuman untuk pelanggan, atau sekadar menikmati secangkir kopi hangat di rumah.
Tapi bagi 114 orang dari berbagai daerah di Indonesia, kebiasaan sehari-hari itu justru membuka pintu menuju perjalanan spiritual ke Tanah Suci.
“Saya cuma jualan kopi kok, nggak pernah mimpi bisa umrah”
Muharom, seorang pedagang kopi asal Pasuruan, menjadi salah satu peserta yang berangkat dalam rombongan ini.
Ia mengaku tidak pernah menaruh harapan besar ketika mengikuti program undian yang diadakan oleh Kapal Api. Baginya, hari-hari berjalan seperti biasa—berjualan kopi, menyambung hidup, dan berharap dagangan laris.
“Rasanya seperti mimpi. Dari jualan kopi bisa sampai ke Tanah Suci…” ujarnya dengan mata berbinar dan suara bergetar.
Ada aroma haru yang menyelip di setiap kata yang keluar. Tak berlebihan, karena hidupnya memang tak pernah mengisyaratkan bahwa Makkah akan menjadi salah satu destinasi yang ia tapaki.
Berkah yang Tak Diduga: Ayah, Anak, dan Menantu Berangkat Bersama
Jika kisah Muharom mengharukan, cerita Pak Anwari asal Jember bahkan terasa seperti potongan film kehidupan. Ia tidak pernah menyangka bahwa kegemaran membagikan kopi ke mushola-mushola pada bulan Ramadan bisa menjadi pintu rezeki.
Baca Juga: Alyssa Daguise Beberkan Rencana Babymoon hingga Umrah di Masa Kehamilannya
Bukan hanya ia yang berangkat, tetapi juga anak dan menantunya.
“Rasanya di luar nalar. Tidak pernah terbayang bahwa anak dan menantu saya juga berangkat. Ini bukan sekadar hadiah, ini berkah besar,” ungkapnya dengan senyum yang sulit disembunyikan.
Ada kebahagiaan yang membuncah, sekaligus rasa syukur yang dalam. Bagi keluarga ini, umrah bukan hanya perjalanan ibadah; ia adalah simbol kebersamaan yang tak ternilai.
Kisah-kisah Kecil dari Keluarga Besar Penikmat Kopi

Perjalanan selama 10 hari di Makkah dan Madinah terasa seperti reuni akbar orang-orang baik yang selama ini terhubung—secara tidak langsung—oleh Kopi Kapal Api.
Meski brand ini memang menjadi penyelenggara program umrah “Gebyar 100 Umroh Miliaran Hadiah”, cerita para peserta tetap menjadi sorotannya.