Dunia Kerja Berubah, Begini Tantangan Menjadi Karyawan di Era Teknologi dan AI

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 29 Desember 2025 | 14:42 WIB
Dunia Kerja Berubah, Begini Tantangan Menjadi Karyawan di Era Teknologi dan AI
Ilustrasi SDM Indonesia. (Dok. PMSM)
Baca 10 detik
  • Perubahan dunia kerja yang dipicu teknologi dan kecerdasan buatan membuat kebutuhan akan SDM yang adaptif semakin mendesak.
  • Kesiapan talenta kini tak hanya soal keterampilan teknis, tetapi juga kemampuan beradaptasi, belajar cepat, dan berpikir strategis.
  • Penguatan kapasitas SDM menjadi kunci agar Indonesia tetap relevan dan kompetitif di tengah disrupsi global.

Suara.com - Perubahan dunia kerja yang semakin cepat, didorong oleh kemajuan teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI), menuntut kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang adaptif, resilien, dan terus berkembang.

Tantangan ini tidak hanya dihadapi oleh individu pekerja, tetapi juga oleh organisasi dan profesi yang bertanggung jawab membentuk kualitas SDM nasional.

Menjawab tantangan tersebut, Perkumpulan Manajemen Sumberdaya Manusia Indonesia (PMSM Indonesia) menegaskan komitmennya untuk memperkuat kapasitas dan kapabilitas SDM Indonesia agar siap menghadapi transformasi dunia kerja, teknologi, dan AI.

Komitmen ini menjadi salah satu fokus utama dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Dewan Pengurus Pusat (DPP) PMSM Indonesia periode 2025–2028 yang digelar di kantor pusat Tiket.com, Wisma Barito Pacific II, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ketua Umum PMSM Indonesia Dudi Arisandi menekankan, tantangan dunia kerja ke depan menuntut penguatan kapabilitas SDM yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga resilien menghadapi disrupsi teknologi.

“Saya menggarisbawahi komitmen kepengurusan baru melalui sebuah visi tunggal: bergerak bersama untuk memperkuat sumber daya manusia, organisasi, dan daya saing Indonesia ke panggung dunia,” ujar Dudi dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (29/12/2025).

Menurut Dudi, visi tersebut dijabarkan ke dalam empat misi utama, salah satunya Resilient Talent, Digital Future, yang secara khusus menitikberatkan pada pengembangan kapasitas dan kapabilitas SDM Indonesia agar siap menghadapi perubahan dunia kerja, transformasi digital, serta perkembangan teknologi dan AI.

“Misi ini mendorong peningkatan kompetensi SDM agar mampu beradaptasi dengan teknologi baru, termasuk kecerdasan buatan, tanpa kehilangan nilai-nilai profesionalisme dan kemanusiaan dalam praktik kerja,” jelasnya.

Selain itu, PMSM Indonesia juga mengusung misi Growing Together, One Purpose untuk memperkuat struktur organisasi dan kolaborasi lintas tingkat kepengurusan, Ethical Impact, Inclusive HR untuk mendorong praktik SDM yang inklusif dan berkelanjutan sesuai prinsip Diversity, Equity and Inclusion (DEI) serta Sustainable Development Goals (SDGs), dan United for Progress, Stronger Nation untuk memperluas sinergi lintas sektor.

Baca Juga: Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium

Dudi menegaskan, di tengah disrupsi global yang kian cepat, PMSM Indonesia harus mengambil peran strategis sebagai motor transformasi SDM nasional.

“Menjawab pertanyaan quo vadis PMSM, kita tegaskan bersama bahwa PMSM akan terus melangkah maju sebagai wadah pengembangan profesional HR yang unggul, sumber inspirasi dan inovasi dunia kerja, serta pelopor perubahan positif bagi Indonesia,” pungkasnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI