Mudik, 900 Pos Kesehatan Dibangun, 1.500 Puskesmas Diaktifkan

Siswanto Suara.Com
Senin, 13 Juli 2015 | 12:56 WIB
Mudik, 900 Pos Kesehatan Dibangun, 1.500 Puskesmas Diaktifkan
Para pengemudi bus angkutan Lebaran saat diperiksa kesehatan dan urine di Terminal Tirtonadi Solo, Senin (13/7/2015) [suara.com/Labib Zamani]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktorat Jenderal Pencegahan Pemberantasan dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan menyiapkan 900 posko kesehatan selama masa mudik Lebaran. Posko kesehatan ini tersebar di beberapa wilayah di Jawa dan Sumatera.

“Kami sudah menyiapkan 900 posko kesehatan bagi para pemudik di Jawa dan Sumatera,” kata Muhammad Subuh saat melakukan inspeksi mendadak kesiapan angkutan Lebaran di Terminal Tirtonadi Solo, Jawa Tengah, Senin (13/7/2015).

Menurutnya pos tersebut tidak hanya digunakan untuk melayani para pemudik yang membutuhkan pertolongan medis. Namun juga dapat digunakan para sopir dan pemudik untuk memeriksakan kesehatannya.

Selain itu, kata Subuh, juga mengaktifkan 1.500 puskesmas, ratusan rumah sakit dan menyiagakan ambulan. Tujuannya adalah untuk siap melayani pemudik jika terjadi hal yang tak diinginkan seperti kecelakaan.

“Pengelola tol kami minta untuk menyiagakan ambulan. Karena saat ini banyak jalan tol yang baru saja dibuka, salah satunya Tol Cikampek-Palimanan. Jadi kalau terjadi hal yang tidak diinginkan para pemudik seperti kecelakaan dapat segera ditangani,” kata dia.

Subuh mengimbau kepada para pemudik yang pulang kampung dengan menggunakan kendaraan pribadi untuk berhati-hati. Disamping itu juga diminta untuk mematuhi arahan pemerintah apabila kelelahan bisa memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan. Baik posko kesehatan maupun rest area yang telah disediakan petugas.

Sebab, kata Subuh, kecelakaan yang selama ini terjadi pada para pemudik karena factor kelelahan dan kesehatan.

"Kami juga melakukan koordinasi dengan Polri, dan stakeholder. Intinya kami bekerja sama untuk mengurangi angka kecelakaan agar mudik aman dan nyaman.”

Sidak diawali dari Stasiun Solo Balapan, Terminal Tirtonadi, Pos Lebaran Tugu Kartasura, Pos Lebaran Prambanan, Stasiun Tugu, Terminal Giwangan Yogyakarta serta Posko Kesehatan dan Bankom Sedayu.

Antisipasi Kecelakaan

Guna meminimalisir terjadinya kecelakaan, ratusan sopir bus baik antar kota dalam provinsi maupun antar kota antar provinsi menjalani pemeriksaan urine di Terminal Tirtonadi Solo, hari ini.

Menurut Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Solo, Sri Baskoro, pemeriksaan tersebut berkaitan dengan persiapan arus mudik dan juga untuk menekan penggunaan narkotika di kalangan sopir bus angkutan umum.

Dalam pemeriksaan ini turut melibatkan tim medis dari Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Dinas Kesehatan Kota Solo, Jasa Raharja, dan Polda Provinsi Jawa Tengah.

“Selama ini banyak sopir bus yang kondisinya kurang sehat dipaksakan untuk mengemudi. Akibatnya banyak terjadi kecelakaan bus,” terang Baskoro di sela-sela pemeriksaan di Terminal Tirtonadi Solo.

Selama pemeriksaan berlangsung, petugas mencatat banyak supir bus yang gula darahnya mengalami peningkatan. Peningkatan ini disebabkan karena supir terlalu kelelahan dan kurang istirahat.

“Kita minta supir yang gula darahnya meningkat untuk istirahat sejenak. Supaya nantinya tidak membahayakan penumpang saat mengemudi.”

Disamping melakukan pemeriksaan urine, petugas juga melakukan pemeriksaan laik jalan armada bus angkutan Lebaran. Pemeriksaan ini meliputi kelengkapan administrasi, KIR, pemeriksaan teknis, perlengkapan keselamatan, pemeriksaan lampu, riting, pemeriksaan penghapus kaca, Alat Pemadam Api Ringan serta pemeriksaan kasat mata dan Surat Tanda Nomor Kendaraan.

“Setelah kita lakukan pemeriksaan semua armada bus angkutan Lebaran aman. Ada sekitar 60 bus AKAP dan AKDP kita lakukan pemeriksaan,” kata dia.

Sementara salah seorang sopir dari PO Eka, Gatot mengatakan, dalam pemeriksaan itu gula darahnya mengalami peningkatan. Meski demikian, pihaknya tetap akan mengutamakan keselamatan penumpang.

“Tadi pas diperiksa sedikit naik gula darah saya,” kata sopir jurusan Surabaya-Magelang, itu.

35 Kamera CCTV Pantau Arus Mudik di Solo

Khusus di Solo, guna mengetahui pergerakan arus lalu lintas mudik Lebaran, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Solo melakukan pemantauan melalui room close circuit television. Hal itu dilakukan apabila terjadi kemacetan bisa segera ditangi.

Kepala Dishubkominfo, Yosca Herman Sodrajat, mengatakan volume kendaraan arus mudik Lebaran yang masuk ke Solo tahun ini diprediksi mengalami peningkatan 10 persen atau sekitar 8,5 juta kendaraan. Sehingga membuat sejumlah jalan yang dilintasi pemudik mengalami kemacetan.

“Kita sudah pasang 32 kamera CCTV di sejumlah titik persimpangan jalan. Belum lama kita juga menambah tiga unit kamera CCTV untuk kawasan Ngemplak, Girimulyo dan Jalan Veteran. Jadi total ada 35 unit kamera CCTV untuk memantau arus lalu lintas kendaraan pemudik,” kata Yosca.

Menurut Yosca pemasangan kamera CCTV sebagai rekayasa lalu lintas di Solo sudah dimulai sejak masa pemerintah Walikota Joko Widodo (Jokowi), yang saat ini menjadi Presiden ketujuh Indonesia. Disamping memudahkan pengawasan kendaraan yang keluar masuk Solo, juga afektif dalam mengatasai kemacetan.

“Melalui kamera CCTV kita dapat mengetahui titik persimpangan mana yang mengalami kemacetan. Dengan begitu kita bisa segera menurunkan petugas untuk mengurai (kemacetan) itu.”

Selain menggunakan kamera CCTV, juga menyiagakan sekitar 18 petugas lapangan untuk mengatur arus lalu lintas selama arus mudik dan balik lebaran. Petugas lapangan ini disiagakan selama 24 jam dengan sistem shift, yakni pagi, siang dan malam.

Bahkan, juga telah melakukan pemasangan rambu pendahulu petunjuk jalan. Meliputi simpang tiga Faroka Kerten, Jalan Slamet Riyadi, Jalan Bhayangkara, Jalan Ahmad Yani, Jalan Ir Sutami, Jalan Adi Sucipto, Jalan Veteran, Jalan Yos Sudarso, Jalan Letjen Suprapto, Jalan Mangunsarkoro, dan Jalan Sumpah Pemuda.

“Supaya para pemudik yang masuk Solo tidak salah arah saat mudik ke kampung halamannya,” tambah Ketua Bidang Lalu Lintas Dishubkominfo, Sri Baskoro. (Labib Zamani)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI