Merupakan perwujudan dari tari lakon Bali, perpaduan antara tari, drama dan musik. Wayang Wong di Bali adalah merupakan salah satu cabang seni pertunjukan yang bersifat klasik dan merupakan satu kesatuan daripada tari, tabuh, tembang, dan drama dengan menggunakan tapel serta memakai cerita/lakon yang diambil dari lakon (wiracarita) Ramayana.
7. Legong Kraton adalah tari klasik yang melakonkan ceritera-ceritera jaman dulu seperti ceritera Prabu Lasem.
Tari ini biasanya ditarikan oleh tiga orang gadis dimana yang seorang berperan sebagai Condong dan kedua orang lainnya berperan Legong.
8. Joged Bumbung merupakan salah satu jenis tari Joged yang diiringi dengan gamelan bumbung bambu dan penarinya perempuan, pengibing laki-laki.
Joged adalah semacam tari pergaulan muda mudi yang diiringi dengan gamelan yang terbuat dari bumbung bambu. Penari joged pada awalnya menari sendiri yang disebut ngelembar. Setelah itu penari mencari pasangannya seorang laki-laki yaitu salah seorang lelaki yang menonton yang dihampiri si penari, dan laki-laki itu kemudian diajaknya menari bersama-sama atau diajaknya ngibing. Begitulah seterusnya si penari berganti-ganti pasangan yang dipilihnya. Tari Joged ini ada persamaannya dengan tari gandrung.
9. Barong Ket merupakan perwujudan atau prabhawa Sanghyang Tri Murti.
Warna topeng atau punggelan berbagai jenis barong yang berwarna bang (merah) adalah simbol Dewa Brahma, yang berwarna ireng (hitam) merupakan wujud Dewa Wisnu, sedangkan yang berwarna petak (putih) merupakan perwujudan Dewa Iswara.
Sanghyang Tri Murti yang disimbolkan dengan berbagai jenis barong yang dilawangkan dari satu pintu ke pintu yang lain selama 35 hari diyakini dapat melindungi umat manusia khususnya umat Hindu dari kekuatan merusak yang disebabkan oleh Sanghyang Kala Tiga Wisesa sehingga selamat.
Perwajahan barong pada umumnya merupakan wajah manusia dengan berbagai warna berbeda sebagai simbol tertentu, sedangkan barong ket lebih menyerupai hewan.