Ini Profil Krishna Murti, Gaya Polisi Seperti di Film

Suwarjono Suara.Com
Minggu, 24 Januari 2016 | 10:55 WIB
Ini Profil Krishna Murti, Gaya Polisi Seperti di Film
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti [suara.com/Welly Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menjadi Kapolsek Penjaringan, Krishna membawa misi membersihkan Kalijodo yang terkenal dengan pusat narkoba dan praktik maksiat hingga meraih dua kali kapolsek terbaik.

Krishna mencatat beberapa pengungkapan kasus menarik, antara lain pembunuhan bos PT Asaba Boedyharto Angsono dan seorang pengawal Edi Siyep terjadi pada tanggal 19 Juli 2013.

Anggota gabungan pimpinan Krishna menciduk tiga pelaku pembunuhannya, yakni Gunawan Santoso, Suud Rusli, dan Letda Syam Ahmad Sanusi.

"Rahasianya olah TKP (maka) kasus pembunuhan akan selalu terungkap," tutur Krishna.

Krishna mengemban kembali menjadi Sekpri Kapolda Metro Jaya yang dijabat Irjen Polisi Firman Gani hingga dipercaya menjadi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara.

Tercatat saat Krishna menjabat kasat reskrim, pengungkapan kasus kriminal di Jakarta Utara meningkat hingga mengulirkan pelatihan reserse terintegrasi antara polres dan polsek.

Memasuki 2006, Krishna menjadi Wakil Kapolres Depok dan masuk lembaga pendidikan untuk persiapan sekolah pimpinan (sespim) di Singapura dan Australia hingga 2009.

Usai sespim, Krishna menjadi dosen Lemdikpol, kemudian dipercaya sebagai komandan kontingen pasukan ke Sudan.

"Saya orang Indonesia pertama masuk ke Darfur Sudan dengan kondisi tidur di tenda selama setahun," kisah Krishna.

Selama dinas di Sudan, Krishna membangun sistem pengamanan standar internasional karena terjadi penembakan terhadap 22 pasukan PBB yang dilakukan pemberontak.

Karena kerap bertugas di medan perang, Krishna menganggap serangan tembakan yang dilakukan pemberontak terhadap kendaraan yang ditumpanginya seperti hal biasa ketika di Bosnia.

Kembali ke Indonesia, Krishna menjadi Kanit Tindak Pidana Perbankan Bareskrim Mabes Polri yang mengungkap kasus berbagai tindak kejahatan perbankan berbagai modus, termasuk kasus Malinda Dee hingga mengembalikan aset negara sebesar 22 juta dolar terkait dengan kasus Bank Century.

Tidak cukup di situ, Krishna mengikuti seleksi selama setahun guna menjadi "Police Planning Officer" di Markas Besar PBB.

Krishna bersaing dengan 100 anggota kepolisian berasal dari 100 negara perwakilan yang terpilih hanya seorang.

"Saya terpilih perwakilan di PBB bersamaan dengan menjadi Kapolres Pekalongan, tetapi hanya 40 hari," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI