Suara.com - Insiden penembakan masjid di Selandia Baru pada Jumat (15/3/2019) kemarin menjadi hari yang kelam bagi warga negara itu. Akibat kejadian itu, puluhan orang tewas dan lainnya mengalami luka-luka di dua masjid di Kota Christchurch.
Aksi yang disebut Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern sebagai “serangan teroris yang direncanakan dengan baik” itu mengakibatkan sedikitnya 49 korban meninggal dunia dan 20 orang lainnya luka-luka.
Serangan tersebut mendapat kecaman dari para pemimpin dunia, tak terkecuali Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi.
“Indonesia sangat mengecam keras aksi kekerasan seperti ini,” ujar Presiden Jokowi.
Jokowi juga menyampaikan duka mendalam kepada para korban yang jatuh dalam aksi teror tersebut, termasuk diantaranya dua WNI yang terkena tembakan saat sedang beribadah di Masjid Linwood, salah satu target serangan selain Masjid Al-Noor.
Kedua WNI yang merupakan ayah dan anak, segera dilarikan ke Christchurch Public Hospital dan hingga kini masih mendapat perawatan intensif.
Kecaman juga datang dari Presiden AS Donald Trump melalui akun Twitternya menyampaikan “simpati dan harapan terbaik” kepada warga Selandia Baru yang telah menghadapi “pembantaian mengerikan” di masjid-masjid.

Aksi itu disebutnya telah mengakibatkan “orang-orang tidak bersalah mati tanpa alasan”, dan karena itu AS berdiri bersama Selandia Baru untuk membantu apapun yang diperlukan negara tersebut.
Perdana Menteri Theresa May menyampaikan belasungkawa rakyat Inggris kepada masyarakat Selandia Baru setelah “serangan teroris mengerikan” di Christchurch.
Baca Juga: Hingga Sabtu Pagi, KPK Masih Periksa Ketum PPP Romahurmuziy
“Menjadikan umat Islam target (serangan) saat mereka berada di tempat ibadahnya adalah tindakan tercela,” kata May dalam video singkat yang diunggah di akun Twitternya.
“Tidak ada tempat dalam masyarakat kita untuk ideologi keji yang mendorong dan menghasut kebencian dan ketakutan. Bersama-sama kita akan mengalahkan mereka yang berusaha menghancurkan nilai-nilai dan cara hidup kita, dan berusaha memecah belah kita,” May melanjutkan.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang sebagai ungkapan dukacita atas serangan di Christchurch.
"Saya mengutuk serangan teroris sayap kanan yang keras, ekstremis, yang telah mencuri kehidupan begitu banyak warga Selandia Baru yang tidak bersalah ketika mereka beribadah dengan damai di masjid-masjid mereka di Christchurch hari ini,” ujar Morrison melalui akun Twitternya.
Dalam telegram belasungkawa yang dikirimnya, Paus Fransiskus menyampaikan kesedihan atas hilangnya nyawa yang disebabkan “tindakan kekerasan yang tidak masuk akal” di dua masjid di Christchurch.
Paus Fransiskus menegaskan kembali “solidaritas sepenuh hati” yang ia miliki bagi semua warga Selandia Baru, khususnya komunitas Muslim di negara tersebut.