Suara.com - Beredar di media sosial, klaim yang mengatakan Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020 penuh dengan kecurangan, khususnya pada fase penghitungan suara.
Klaim tersebut dibagikan oleh akun Twitter @ThePushpendra_ pada Jumat (6/11/2020) lalu.
Kekinian, cuitan itu telah dibagikan ulang sebanyak 524 kali dan disukai lebih dari 1.5000 pengguna Twitter lain.
Dalam unggahannya, dia menyertakan tautan video yang diklaim merupakan bukti kecurangan dalam penghitungan suara Pilpres Amerika 2020.

Berikut narasi yang ditulis:
"Those who conduct elections are themselves casting fake votes in the US
Obviusly, Donald Trump will go to the Supreme Court".
Terjemahan:
"Mereka yang menyelenggarakan pemilu adalah orang-orang yang memberikan suara palsu di Amerika Serikat.
Jelas, Donald Trump akan pergi ke Mahkamah Agung".
Lantas benarkah klaim tersebut?
Baca Juga: Video Intim Tersebar, Ini Langkah yang Bisa Dilakukan
Penjelasan
Berdarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- Jaringan Suara.com, klaim atas video yang disebut menjadi bukti kecurangan Pilpres AS 2020 tersebut keliru.
Faktanya, video itu bukan diambil saat berlangsungnya proses penghitungan suara Pilpres AS sebagaimana diklaim.
Video tersebut pernah diunggah pada akun YouTube AFP News Agency pada 2018 lalu.
Adapun narasi dalam video itu mengatakan, ada kecurangan penhitungan suara oleh panitia dalam gelaran pemilu Rusia. Tepatnya di kota Lyubertsy, pada 2018 silam.
Klaim seupa juga pernah dimuat dalam portal berita The Washington Post dengan judul "Videos online show blatant ballot-stuffing in Russia",