Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta Komando Daerah Militer (Kodam) untuk itut menyukseskan program vaksinasi Covid-19 sebagai upaya pemerintah menanggulangi pandemi.
Terutama dengan melibatkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Polri yang memiliki Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban (Babinkamtibnas).
Moeldoko menuturkan Babinsa dan Babinkamtibmas berfungsi sebagai garda terdepan dalam menyosialisasikan, mengawal pendistribusian, hingga pelaksanaan vaksinasi.
"Peran serupa pernah sukses saat Indonesia menggelar program vaksinasi polio beberapa tahun silam," ujar Moeldoko saat menggelar rapat koordinasi bersama delapan Panglima Kodam secara daring dalam keterangannya, Selasa (21/1/2021).
Dari pemaparan para Panglima yang hadir, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di beberapa wilayah berjalan baik tanpa isu penolakan yang signifikan dari masyarakat.
Meski demikianmasih terdapat beberapa catatan dan perlunya perbaikan data melalui aplikasi yang disiapkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Moeldoko menjelaskan, vaksin Sinovac telah melalui uji klinis dan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Selain itu juga Majelis Ulama Indonesia (MUI) kata Moeldoko telah menyatakan halal dan suci terhadap vaksin ini.
"Pemerintah menunjukkan komitmen kuat untuk menempatkan keselamatan masyarakat pada prioritas paling tinggi," ucap dia.
Baca Juga: Proses Vaksinasi Covid-19 di Sulsel Sangat Lambat
Mantan panglima TNI ini memberikan apresiasinya kepada para Panglima Kodam yang telah menjalankan perannya dalam menyukseskan vaksinasi Covid-19.
Menurutnya, sebagai satuan teritorial, Kodam memiliki peran sangat strategis dalam menyukseskan program vaksinasi.
Pada kesempatan yang sama, Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodhawardani menuturkan pihaknya masih menerima informasi adanya penolakan vaksinasi Covid-19 oleh masyarakat.
Oleh karena itu, KSP mengundang para Panglima Kodam untuk memaparkan laporan dan informasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di wilayah teritorial masing-masing.
Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurahman menyampaikan di wilayahnya belum ada penolakan vaksin Covid-19.
Terlebih, Kodam Jaya telah menyosialisasikan vaksinasi Covid-19 sebelum pelaksanaan, meskipun masih ditemui adanya hoaks terutama soal kehalalan dan dampak setelah vaksin.