Mantan Presiden Somalia, Hassan Sheikh Mohamud dalam cuitannya, menuduh bahwa pasukan pro pemerintah menyerang kediamannya pada Minggu.
“Saya telah memperingatkan dan sekarang mengulangi betapa berbahayanya mempolitisasi keamanan. (Mohamed) bertanggung jawab atas apapun yang terjadi sebagai akibat dari ini,” tulis Mohamud dalam akun twitternya.
Menanggapi hal ini, Menteri Keamanan dalam Negeri, Hassan Hundubey Jimale membantah klaim mantan presiden dan menuduh serangan tersebut dilakukan oleh “milisi bersenjata”.
Respons Organisasi Internasional
Uni Eropa menyampaikan keprihatinannya atas insiden yang terjadi dan meminta kedua belah pihak untuk melakukan “pengekangan maksimum”.
“Sangat prihatin dengan kejadian yang tengah berlangsung di Mogadishu. Kepentingan umum menuntut pengekangan maksimum, pengamanan institusi milik bersama, serta dialog,” tulis Nicolas Berlanga, Duta Besar Uni Eropa untuk Somalia, dalam twitnya pada Minggu.
“Kekerasan tidak bisa diterima. Mereka yang bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban,” sambungnya.
Satu hari sebelumnya, Dewan Keamanan PBB telah meminta semua pihak untuk menolak kekerasan dan melanjutkan dialog sebagai masalah yang mendesak dan tanpa prasyarat. Pihaknya juga menyatakan keprihatinannya atas krisis politik Somalia.
“Anggota Dewan Keamanan mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam tentang kebuntuan politik yang terus berlanjut dan ketidaksepakatan di antara para pemimpin politik Somalia tentang model pemilu,” tulis keterangan Dewan Keamanan PBB.
Baca Juga: Bom Bunuh Diri Meledak di Depan Restoran di Somalia, 20 Nyawa Melayang
(Maulida Balqis)