Konsumsi Sayur Masyarakat di Masa Pandemi Masih Rendah

Erick Tanjung Suara.Com
Rabu, 28 April 2021 | 15:37 WIB
Konsumsi Sayur Masyarakat di Masa Pandemi Masih Rendah
Komunitas petani kota di Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, menghasilkan tanaman sayur-sayuran yang memiliki nilai ekonomi dengan sistem menanam secara hidroponik. (Antara/HO)

Survei yang melibatkan 1201 rumah tangga dengan berbagai latar belakang pendapatan, pendidikan dan usia dari beberapa propinsi di Indonesia ini juga mengungkapkan, baik pekerja dengan status aktif atau tidak, tingkat konsumsi sayurannya sama-sama rendah.

Survei yang dilaksanakan antara Oktober sampai November 2020 ini sudah cukup menyimpulkan pentingnya kampanye manfaat sayuran kepada masyarakat agar target WHO dapat terpenuhi.

Kampanye program kampanye sayuran ini harus melibatkan sinergi tiga kementerian yakni Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Nur mengakui Kementerian Kesehatan telah mendorong masyarakat mengkonsumsi makanan sehat melalui kampanye "Isi Piringku" namun kampanye ini harus digalakkan terutama mulai dari balita.

Kegiatan ini akan efektif dengan melibatkan usia dini (balita atau SD) untuk membiasakan mengkonsumsi sayuran baik segar maupun olahan. Hal ini karena hasil survei berdasarkan usia menunjukkan prosentase generasi milenial yang tidak konsumsi sayur lebih besar di banding usia di >36 tahun.

Besar kemungkinan akan sulit untuk mengubah kebiasaan mereka agar mau mengonsumsi sayuran. Edukasi di tingkat yang paling rendah diharapkan mampu mendorong konsumsi sayuran dengan memperkenalkan sejak dini.

Nur juga menyampaikan fakta untuk wilayah Jawa konsumsi sayuran masih lebih tinggi dibandingkan di luar Jawa. Sedangkan untuk meningkatkan konsumsi sayuran di kota-kota besar termasuk Jakarta penting untuk diperkenalkan produksi pertanian rumahan selain daun-daunan juga sayuran buah seperti timun, wortel, tomat, labu, paria dan sebagainya.

Nur juga mengungkapkan di saat pandemi ini sudah seharusnya menjadi momentum untuk memperkenalkan manfaat sayuran apalagi kandungan nutrisi di dalam sayuran mampu meningkatkan imun.

Selain itu, walaupun sebagian besar pelaku "home gardening" di Jawa namun pengembangan kegiatan ini di luar Jawa dapat membantu memperkenalkan sayuran dan manfaatnya kepada masyarakat terutama milenial. Bahkan bisa menjadi sumber pendapatan.

Baca Juga: Mekanisme Ibadah Haji bagi Jemaah Indonesia di Masa Pandemi Covid-19

Kegiatan ini dapat menjadi salah satu pilihan aktifitas pada program pemerintah tentang pengentasan kemiskinan 2021 yang sekaligus mendorong tercapainya pemenuhan nutrisi lewat sayuran di tingkat rumah tangga. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI