Warga Arab dan Yahudi di Israel Berjuang Bangun Lagi Sikap Saling Percaya

Selasa, 25 Mei 2021 | 10:19 WIB
Warga Arab dan Yahudi di Israel Berjuang Bangun Lagi Sikap Saling Percaya
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"[Polisi] memblokir jalan-jalan di sini setiap malam, mencegah orang lewat, menanyai kami. Mengapa? Apakah kami penjahat? Kami hanya ingin menjalani hidup kami dengan damai - di tanah kami."

Salah satu pelanggan Halil, Adam yang berusia 42 tahun, seorang penduduk Yahudi di Jaffa, pun setuju.

"Apa pun sikap politik Anda, faktanya adalah bahwa baik orang Yahudi dan Palestina harus belajar untuk hidup dengan satu sama lain. Tidak ada kemungkinan realistis lainnya."

Di kota Lod, di mana 40% populasinya adalah orang Arab, seorang Palestina-Israel berusia 32 tahun ditembak dan dibunuh, sementara sinagoga dan properti Yahudi lainnya dibakar.

Kemudian di pekan yang sama, seorang pria Yahudi meninggal setelah diserang oleh sekelompok orang Arab-Israel.

Kepercayaan yang hancur Setelah gencatan senjata tercapai, kehidupan perlahan mulai membaik di Jalur Gaza dan Israel.

Otoritas Gaza mengumumkan bahwa kantor pemerintah akan dibuka kembali hari Minggu (23/05). Selama 11 hari bentrokan, Israel melancarkan ratusan serangan udara yang menewaskan 248 orang, termasuk 66 anak-anak, dan melukai lebih dari 1.900 orang.

PBB mengatakan lebih dari sebagian korban tewas adalah warga sipil. Militer Israel mengklaim Hamas menembakkan sekitar 4.350 roket, banyak di antaranya tidak mencapai Israel atau berhasil dicegat.

Warga Palestina dan Yahudi yang tinggal di Israel masih menyebut kota mereka sebagai rumah, tetapi kerusakan yang terjadi akibat bentrokan - baik secara fisik maupun psikologis - membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk kembali pulih. (ha/vlz)

Baca Juga: Ikut Aksi Bela Palestina, Eks Ketua FPI: Kami Tak Yakin Israel Tepat Janji

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI