Menkominfo menyatakan, saat ini kementeriannya mengajak jaringan fixed broadband, fiber optic maupun mobile broadband dan satelit, memperhatikan kesiapan-kesiapan infrastruktur jaringan maupun infrastruktur telekomunikasi, serta minta kepada para operator seluler untuk menjaga kualitas layanan.
“Ini menjadi komitmen bersama,yaitu tersedianya bandwidth yang cukup, alat-alat dan peralatan yang memadai, maintenance dari sisi quality of service tetap terjamin dan terjaga baik untuk mendukung aktivitas masyarakat dari rumah,” ujarnya.
Upaya Percepatan Transformasi Digital
Dalam upaya mempercepat transformasi digital di Indonesia, Kominfo meluncurkan Program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD).
Gerakan ini digelar bersamaan dengan akselerasi pembangunan infrastruktur digital dengan membangun ratusan BTS, jaringan internet desa, serta jaringan backbone Palapa Ring, yang merupakan bagian dari empat fokus utama Roadmap Indonesia Digital 2021-2024 atau Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024.
Saat ini, Kominfo telah merampungkan Roadmap Indonesia Digital 2021-2024. Menkominfo menyatakan, peta jalan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mempercepat transformasi digital dengan empat fokus utama.
Fokus pertama adalah percepatan infrastruktur untuk memperluas akses masyarakat terhadap internet. Kedua, mendorong adopsi teknologi. Ketiga, peningkatan talenta digital dan terakhir, menyelesaikan regulasi pendukung yang bertujuan untuk menyiapkan masyarakat digital.
Untuk memastikan pembangunan infrastruktur secara merata di semua level, pemerintah telah membuat proyek besar pembangunan infrastruktur internet di 12.548 desa yang belum terjangkau akses internet. Proyek ini ditunjang oleh pembangunan kabel serat optik (fiber optic) di darat dan di laut yang massif dilakukan, yang ditargetkan selesai pada 2022.
Pemerintah pun kini tengah menunggu peluncuran High-Throughput Satellite Satria-1, yang rencananya akan diluncurkan di Amerika Serikat pada 2023. Satelit multifungsi ini digunakan untuk melengkapi jaringan kabel serat optik yang sudah terbangun, termasuk untuk penyediaan akses internet di 150.000 titik layanan publik, dari total 501.112 titik layanan publik di Indonesia yang belum tersedia akses internet.
Selain fasilitas dan layanan yang disebutkan di atas, Kominfo juga meluncurkan Gerakan Nasional Literasi Digital yang akan dilakukan di 34 provinsi, 514 kabupaten kota, yang menjangkau kurang lebih 12,4 juta masyarakat Indonesia, dan akan dilaksanakan secara hybrid dengan bantuan platform Zoom Meeting.
Salah satu tujuan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi adalah untuk meningkatkan sumber daya manusia yang andal dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi, terutama dari kalangan generasi muda dan milenial.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Kominfo menggunakan pendekatan komprehensif yang mencakup tiga tingkatan kecakapan digital. Menurut Menkominfo, di level advanced atau tingkat lanjutan, Program Digital Leadership Academy (DLA) diinisiasi untuk meningkatkan kapasitas pembuat kebijakan digital (digital decision maker), baik di sektor publik maupun private.
Baca Juga: Dukung Perkembangan Esports, Kominfo Ingin Developer Game Bernuansa Indonesia
Program ini ditujukan untuk 300 leaders dan dilakukan secara daring, dengan menggandeng pusat-pusat pengembangan ekosistem digital global di China, India, Singapura, Estonia, Amerika Serikat, dan sebagainya.