Negara Lain Sudah Coba Hidup dengan Covid-19, Apa yang Bisa Dipelajari?

SiswantoABC Suara.Com
Rabu, 17 November 2021 | 11:03 WIB
Negara Lain Sudah Coba Hidup dengan Covid-19, Apa yang Bisa Dipelajari?
ilustrasi makan di restoran. (Pexels)

"[Misalnya] sepertiga dari semua kematian selama pandemi di Florida sudah terjadi sejak Mei 2021."

Profesor kedokteran dan ekonom kesehatan Standford University, Jay Bhattacharya, yang sangat kritis soal 'lockdown' ketat, mengatakan "tragedi terbesar" di Amerika Serikat adalah kegagalan untuk melindungi orang tua, yang meninggal "dalam jumlah besar".

Dia mengatakan 'lockdown' membuat banyak orang tidak bisa mengakses layanan kesehatan penting, termasuk mendeteksi kanker, sejumlah operasi, dan banyak prioritas kesehatan penting lainnya..

Saat Amerika Serikat memasuki musim dingin, Profesor Bhattacharya mengatakan sektor kesehatan sempat mengalami kesulitan, tapi tidak sampai kewalahan.

"Saya khawatir mungkin ada kekurangan perawat di tempat-tempat yang memberlakukan mandat vaksin di tempat kerja," katanya.

"Beberapa memilih untuk meninggalkan pekerjaan daripada dipaksa melakukan vaksinasi.

"Jika kebutuhan akan perawatan kesehatan meningkat musim dingin ini, sementara tenaga kerja medis menyusut, beberapa sistem kesehatan mungkin kewalahan."

Saran Profesor Hanage sebenarnya sederhana: "Jangan berpikir vaksin akan membuat virus hilang," katanya.

Baca Juga: Suku Mori Minta Demonstran Anti Vaksin di Australia Tak Pakai Gerakan Haka

Sertifikat vaksin berfungsi dengan baik di Kanada

Kanada memiliki 1,76 juta kasus COVID dan lebih dari 29 ribu kematian hingga saat ini. Selama tujuh hari terakhir, rata-rata ada 2.373 kasus baru dan 24 kematian dalam sehari.

Sekitar 76 persen dari warganya sudah divaksinasi dua dosis, menjadikannya berada di peringkat ke sembilan dalam daftar negara maju yang paling divaksinasi, di belakang Spanyol, Korea Selatan, Islandia, Chili, dan Portugal.

Kanada membuka perbatasan internasionalnya pada bulan September, dengan pembatasan yang berbeda-beda di setiap provinsi.

Colin Furness, seorang ahli epidemiologi pengendalian infeksi di University of Toronto, mengatakan Kanada tidak memiliki "satu cerita untuk COVID", karena kesehatan masyarakat diatur dan dijalankan oleh masing-masing provinsi.

Namun, ia berharap semua pemerintahan akan segera melakukan "penggunaan tes rapid secara massal".

"Itu bukan alat diagnostik, tetapi alat skrining yang benar-benar brilian," kata Profesor Furness.

REKOMENDASI

TERKINI