Suara.com - Apa perbedaan nikmat dan istidraj? Jika ditinjau dari segi bahasa, istidraj diambil dari kata ‘daraja’ yang dalam bahasa Arab berarti naik dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya. Sedangkan secara istilah, istidraj memiliki makna azab berwujud kenikmatan.
Untuk Anda yang penasaran dengan perbedaan nikmat dan istidraj, simak artikel ini sampai habis. Sebenarnya, ada beberapa ayat Alquran yang berkaitan dengan tanda istidraj, di antaranya adalah sebagai berikut:
Surat Al An’am ayat 44
"Fa lammaa nasuu maa zukkiruu bihii fatahnaa ‘alaihim abwaaba kulli syaii’, hattaaa izaa farihuu bimaaa uutuuu akhoznaahum baghtatang fa izaa hum mublisuun".
Artinya:
“Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) bagi mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa".
Surat Ali Imran ayat 178
"Wa laa yahsabannallaziina kafaruuu annamaa numlii lahum khoirul li’ angfusihim, innamaa numlii lahum liyazdaaduuu ismaa, wa lahum azaabum muhiin".
Artinya:
Baca Juga: Amalan yang Lebih Hebat dari Mati Syahid, Kata UAS
“Dan jangan sekali-kali orang-orang kafir itu mengira bahwa tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka lebih baik baginya. Sesungguhnya tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka hanyalah agar dosa semakin bertambah, dan mereka akan mendapat azab yang menghinakan".
Melansir tayangan di kanal YouTube Sumber Kajian yang diunggah pada 8 November 2021, Ustadz Abdul Somad menjelaskan tentang perbedaan nikmat dan istidraj.
"Ketika Allah sayang kepadamu, maka diujilah imanmu. Ketika datang sakit, kehilangan, Allah ingin membersihkan dosa-dosamu", ungkap Ustadz Abdul Somad.
"Ada yang paling mengerikan dalam hidup ini namanya istidraj. Apa itu? Sholat tak pernah, tapi rezeki lancar. Ngaji tak mau tapi karir melejit. Puasa tidak pernah, sedekah tidak, zakat tidak, tapi umur tetap panjang dan sehat wal afiyat. Hati-hati, itu namanya istidraj", Ustadz Abdul Somad menambahkan.
Dengan demikian pengertian istidraj adalah ketika seorang muslim banyak melakukan maksiat dan jarang beribadah, namun hidupnya terus dilimpahi kenikmatan. Ia terjebak dalam kenikmatan hidup, padahal dirinya semakin lalai dalam menunaikan ibadah serta kewajiban lainnya.