Fakta Omicron: Varian Baru Covid-19 yang Perlu Diwaspadai

Rifan Aditya Suara.Com
Senin, 29 November 2021 | 16:43 WIB
Fakta Omicron: Varian Baru Covid-19 yang Perlu Diwaspadai
Fakta Omicron: Varian Baru Covid-19 yang Perlu Diwaspadai - Ilustrasi - Jarum suntik medis dan botol terlihat di depan teks Omicron (B.1.1.529): SARS-CoV-2 di latar belakang. [ANTARA/Pavlo Gonchar/SOPA Images via Reuters]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus Covid-19 masih belum mereda. Bahkan, di beberapa negara sedang mengalami lonjakan kasus gelombang ketiga. Belum reda gelombang ketiga, muncul varian baru Covid-19 yang disebut varian Omicron. Berikut ini fakta Omicron yang meneror dunia.

Diketahui, fakta Omicron yang paling awam diketahui orang adalah varian covid-19 ini berasal dari Afrika Selatan. Varian ini membuat sejumlah negara mengeluarkan peringatan serta tindakan cepat guna mencegah penyebaran dengan membatasi perjalanan.

Beberapa negara yang memberlakukan pembatasan perjalanan yaitu AS, Thailand, Oman, Sri Lanka, dan beberapa negara lainnya. Beberapa negara tersebut membatasi perjalanan bagi negara-negara yang yang sudah terinfeksi varian Omicron.

Berikut Beberapa Fakta Omicron

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai varian terbaru ini, simak berikut ini fakta Omicron yang penting untuk diketahui melansir dari berbagai sumber.

1. Asal Usul Omicron

Omicron pertama terdeteksi setelah melihat terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Afrika Selatan. Adapun lonjakan kasus tersebut mencapai 2500 per hari. Setelah melakukan sampel, ternyata ditemukan varian baru yang disebut Omicron.

WHO menyampaikan, nama Omicron tersebut diambil dari alfabet Yunani. WHO menyampaikan bahwa varian baru ini mengkhawatirkan. Sehingga negara-negara harus waspada dan melakukan pencegahan.

2. Mengapa Omicron Mengkhawatirkan?

Baca Juga: WHO Peringatkan Virus Corona Varian Omicron Berpotensi Sebabkan Wabah

Varian baru ini dilabeli mengkhawatirkan karena hasil jumlah mutasinya cenderung tinggi, sekitar 30. Angka tersebut dua kali lipat dari jumlah mutasi Covid-19 varian Delta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI