Suara.com - Kamis 24 Februari 2022 bakal dicatat dalam sejarah pecahnya perang di Eropa saat dunia memasuki era revolusi industri 4.0. Rusia menyerang negara tetangganya Ukraina.
Kamis dini hari, ribuan warga Ukraina dikejutkan dengan suara dentingan peluru hingga bom yang menghujam sejumlah wilayah di daerah itu. Baru sehari diserah, sedikitnya 137 warga sipil dan militer Ukraina dilaporkan meninggal dunia.
Kepastian Presiden Vladimir Putin memerintahkan tentara Rusia menginvasi Ukraina menuai reaksi publik hingga berbagai negara. Mayoritas mengecap aksi Presiden Putin, mereka meminta agar perang segera dihentikan demi kemanusiaan.
Namun, dari sekian banyak yang menentang, ada beberapa negara dengan jelas dan tegas mendukung keputusan Vladimir Putin menyatakan perang antara Rusia vs Ukraina. Siapa saja negara itu?
1. Myanmar
![Kepala junta Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih dalam kudeta pada 1 Februari, memimpin parade militer pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, Sabtu (27/3/2021). [Dok.Antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/12/30/45471-myanmar.jpg)
Negara yang tengah dilanda konflik internal buntut kudeta Junta Militer Myanmar menyatakan dukungannya terhadap Presiden Putin atas keputusannya menyerang Ukraina.
Pada Jumat (25/2/2022), Juru Bicara Junta Militer Myanmar, Zaw Min Tun mengatakan, militer Rusia melakukan hal yang benar demi kedaulatan negara mereka.
Diketahui, Rusia disebut-sebut sebagai sekutu sekaligus pemasok utama senjata ke para Jenderal Myanmar yang melakukan kudeta.
"Rusia menunjukkan posisinya kepada dunia sebagai kekuatan dunia," kata Zaw Min sebagaimana diwartawan AFP.
Baca Juga: Apakah NATO Membantu Ukraina Melawan Gempuran Invasi Rusia? Ini Penjelasannya
2. Belarus

Belarus menjadi negara sekutu Rusia paling dekat karena posisi negara itu berbatasan langsung.
Meski Presiden Belarus, Alexander Lukashenko membantah pasukannya ikut-ikutan dalam perang Rusia vs Ukraina, nyatanya puluhan ribu pasukan Rusia bisa 'mangkal' dan bebas bergerak menginvasi Ukraina melalui negara itu.
Bahkan beberapa hari sebelum invasi berlangsung, Belarus bersama Rusia menggelar latihan militer bersama.
3. Suriah

Rezim Suriah yang dipimpin Bashar Al-Assad menjadi bagian yang mendukung Rusia. Dalam percakapannya via telepon dengan Presiden Vladimir Putin pada Jumat (25/2/2022), al-Assad mengklaim bahwa Rusia “tidak hanya membela diri, tetapi membela dunia dan prinsip-prinsip keadilan dan kemanusiaan.”