Serangan Senyap Peretas Rusia Hujani Ukraina di Hari Invasi

Minggu, 27 Februari 2022 | 14:50 WIB
Serangan Senyap Peretas Rusia Hujani Ukraina di Hari Invasi
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Repotnya, kedua negara Baltik itu merupakan anggota NATO. "Para penyerang membidik target-target ini tanpa peduli di mana mereka berlokasi,” kata Vikram Thakur, Direktur Teknik Symantec.

"Ketiga kontraktor, memiliki kedekatan dengan pemerintah Ukraina,” imbuhnya.

Analis keamanan siber Inggris, Chester Winievski, mengaku tidak terkejut oleh serangan tersebut.

"Rusia kemungkinan besar sudah merencanakan ini sejak berbulan lalu,” kata dia.

Menurutnya, serangan tersebut adalah "pesan dari Kremlin bahwa mereka telah merusak sejumlah besar infrastruktur Ukraina, dan menunjukkan kemampuan peneterasi yang tinggi.”

Serangan siber sudah menjadi bagian dari agresi Rusia di Ukraina sejak sebelum 2014, ketika Kremlin menganeksasi Krimea dan berusaha menyabot pemilu.

Cara serupa juga dilaporkan saat eskalasi terhadap Estonia pada 2007 dan Georgia 2008.

Margaret Klein, peneliti di Institut Studi Keamanan (SWP), Jerman, mengatakan "prioritas utama Rusia,” dalam menggencarkan seranga siber "adalah untuk mendikte narasi perang,” kataya kepada DW sesaat sebelum serangan militer ke Ukraina dilancarkan.

Pergulatan untuk mendominasi opini publik sudah berlangsung sejak beberapa tahun, imbuhnya.

Baca Juga: Sejauhmana Ukraina Bisa Bertahan Menghadapi Serangan Rusia?

"Strateginya adalah destabilisasi. Mereka berusaha menekan Ukraina sekeras mungkin, terutama di dalam negeri, untuk memaksakan perubahan kembali ke haluan pro-Rusia,” imbuhnya. rzn/as (ap,dw)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI