Jika Mariupol jatuh ke tangan pasukan Rusia, ini akan memungkinkan penggabungan militer Rusia dengan satuan dari Donbass dan Crimea.
Berharap kesepakatan serupa di kota lain Sebelumnya para juru runding Rusia dan Ukraina menyetujui dibentuknya koridor kemanusiaan di kawasan Ukraina yang paling parah dilanda pertempuran.
Kota pelabuhan Mariupol dengan populasi hampir setengah juta orang dan kota kecil Volnovakha sejak beberapa hari terakhir berada dalam gempuran tentara Rusia yang terus maju ke kota itu.
Penasehat menteri dalam negeri Ukraina, Anton Heraschenko Sabtu (5/3) mengatakan, akan ada kesepakatan berikutnya dengan Rusia, mendirikan koridor kemanusiaan untuk evakuasi warga sipil dari kawasan pertempuran.
"Diyakini akan ada kesepakatan lain semacam ini, untuk kawasan lainnya di Ukraina", kata Heraschenko merujuk pada evakuasi yang sedang berlangsung di kota Mariupol yang dikepung pasukan Rusia. 60.000 warga Ukraina di luar negeri pulang dan siap tempur Menteri pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov mengatakan, sedikitnya 60.000 warganya dari luar negeri, kini kembali ke tanah airnya untuk bertempur membela negaranya dari invasi Rusia.
"Warga yang pulang ke Ukraina itu, bisa membentuk formasi 12 brigade tempur tambahan" ujar menhan Ukraina itu.
Pasukan penjaga perbatasan Polandia melaporkan pekan lalu, sedikitnya 22.000 orang melintasi perbatasan masuk ke Ukraina sejak Rusia mulai menyerbu negara itu Kamis (24/2). Presiden Ukrainia, Volodymyr Zelenskyy hari Kamis lalu juga mengatakan; "sedikitnya 16.000 pejuang dari luar negeri sedang menuju ke Ukraina, untuk melindungi kemerdekaan dan kehidupan, bagi kita dan bagi semua."
Sejauh ini tidak ada verifikasi dari kelompok independen terkait jumlah orang dari luar negeri yang masuk ke Ukraina. as/yp (AFP. AP. dpa, Reuters)

Baca Juga: Rusia-Ukraina: Dampak Bagi RI, Harga Mi Instan hingga Pupuk Bisa Naik