Momen di Saat PM Australia Dimaki oleh Warganya di Depan Sebuah Pub

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 08 April 2022 | 13:01 WIB
Momen di Saat PM Australia Dimaki oleh Warganya di Depan Sebuah Pub
Perdana Menteri Australia Scott Morrison di gedung parlemen di Canberra, Australia, Januari 2022. (ANTARA/AAP Image/Lukas Coch/via Reuters/wsj)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdana Menteri Australia mendapat teguran dan makian dari seorang warga soal kenaikan biaya hidup yang makin membebani.

Saat PM Scott Morrison melakukan kunjungan ke pub bernama Edgeworth Tavern di kawasan Newscatle, New South Wales, ia didatangi seorang pensiunan.

Pria pensiunan itu memaki PM Morrison soal bantuan keuangan yang diterima oleh warga lanjut usia seperti dirinya.

"Ini 'kan yang Anda katakan ketika Anda terpilih waktu itu: 'Kami akan membantu semua orang yang telah bekerja sepanjang hidupnya, membayar pajak mereka'…," kata pria tersebut.

"Ya… saya sudah bekerja sepanjang hidup dan membayar pajak."

Kepada PM Morrison, pria ini mengatakan sudah bekerja di pertambangan selama 30 tahun, tapi masa pensiunnya malah terdampak dari pembatasan pembayaran uang pensiun.

"Kamu bisa punya rumah satu senilai juta dolar, punya AU$250.000… dengarkan saya… tabungan $250.000 di bank, punya pengurangan pajak atau pajaknya dibayarkan, tapi seorang pensiunan disabilitas tak bisa punya penghasilan apa pun," katanya.

Ketika ia hendak dipisahkan dari PM Morrison, pria itu menolaknya dan malah menunjukkan jarinya ke muka Perdana Menteri Australia dengan menyampaikan kekecewaan lainnya.

Pada bulan November lalu Jaksa Agung mengindikasikan jika Pemerintah Australia di bawah pimpinan PM Morrison tidak akan punya waktu untuk memenuhi janji mereka pada pemilu 2019.

Baca Juga: Diterpa Isu Kekerasan Seksual, Perdana Menteri Australia Scott Morrison Minta Maaf

Janji tersebut adalah mendirikan komisi anti-korupsi sebelum pemilu 2022 dengan rancangan undang-undang yang akan dikeluarkan pada November 2000.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI