Kanada, kata Retno, juga menginvetasi dalam sejumlah proyek infrastruktur, termasuk pengembangan Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan proyek infrastruktur untuk Pelabuhan Gresik yang diharapkan dapat beroperasi tahun depan.
"Untuk melanjutkan sinergi ini, kerjasama dengan Otoritas Investasi Indonesia (INA) dalam energi terbarukan dan infrastruktur hijau akan sangat diharapkan," papar Retno.
Pada ekstraksi unsur tanah jarang, Retno menuturkan keduanya mendukung prospektif diskusi antara PT. Timah dan Canada Rare Earth Corporation untuk membuat usaha patungan (Joint Venture)
Pada transisi energi, Indonesia dan Kanada kata Retno juga berkomitmen untuk mempercepat transisi energi menuju kemajuan emisi nol bersih.
"Dalam hal ini kami sepakat untuk mempromosikan kerja sama dalam transisi ke sumber energi yang lebih bersih, termasuk teknologi sel bahan bakar hidrogen dan pengembangan strategi hidrogen hijau, serta kemitraan potensial
antara Carbon Engineering Limited dan PT. Pertamina pada carbon capture( CCUS)," kata dia.
Dalam kesempatan tersebut, Retno menuturkan sejak awal pandemi, Indonesia dan Kanada sudah menjalin hubungan yang dekat.
Indonesia kata Retno juga menghargai dukungan Kanada kepada Indonesia dalam mengatasi pandemi.
"Bersama dengan Menteri Pembangunan Internasional Kanada, saya Ketua bersama COVAX AMC Engagmeny Group. Kami berbagi pandangan yang sama bahwa kolaborasi dan solidaritas dalam akses yang setara dalam mendapatkan vaksin hanya satu-satunya pilihan untuk keluar bersama dari pandemi," katanya menambahkan.