"Saya melihat ada kegalauan menghadapi peningkatan eskalasi kebangkitan mahasiswa dan akar rumput yang berani turun," ucap Ramli Kamidin.
Perubahan sikap Ade Armando itu pun membuat Ramli bertanya-tanya, apakah ada perubahan strategi agar bisa dekat dengan rakyat. Atau mungkin Ade sedang berusaha mencari tempat di tengah publik dan rezim.
"Atau Ade Armando sedang berakrobat berkreasi dengan pola komunikasi yang lebih soft untuk mendapatkan tempat istimewa di dalam Rezim. Maupun publik?" imbuhnya.
Terlepas dari itu, Ramli menyebut perubahan sikap Ade Armando akan sia-sia. Pasalnya, publik akan menganggap dosen komunikasi UI itu dapat berubah keberpihakan secara tiba-tiba.
"Walaupun demikian perubahan sikap Ade Armando ini tidak akan merubah persepsi publik bahwa dia adalah iguana yang bisa setiap saat berubah-ubah penampilan dan gaya," ungkapnya.
"Memori publik sudah tertanam kuat bahwa Ade Armando adalah sosok penista agama yang tidak tersentuh hukum," tandasnya.