Keluarga Perempuan Australia yang Meninggal Setelah Divaksinasi Angkat Bicara

SiswantoABC Suara.Com
Selasa, 17 Mei 2022 | 15:52 WIB
Keluarga Perempuan Australia yang Meninggal Setelah Divaksinasi Angkat Bicara
Ilustrasi Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Balita. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"[Rasanya seperti] menyaksikan dunia menderita … dia sangat menderita."

Robyn meninggal di rumah sakit pada 5 September tahun lalu, meninggalkan empat anak dan enam cucu.

Dalam sertifikat kematiannya, tertulis penyebab meninggalnya adalah karena "sindrom Guillain-Barre yang diperoleh setelah vaksinasi AstraZeneca baru-baru ini".

Yang terjadi pada Robyn sangatlah langka

Badan Obat-obatan (TGA) mengatakan "sejak awal peluncuran vaksin hingga 8 Mei 2022, hampir 58 juta dosis vaksin COVID-19 telah diberikan".

TGA telah mengidentifikasi 11 kematian terkait dengan dosis pertama AstraZeneca, dengan "delapan di antaranya kasus trombosis dengan sindrom trombositopenia (TTS), dua berkaitan dengan sindrom Guillain-Barre (GBS), dan satu adalah kasus trombositopenia imun (ITP)" .

Anak-anak Robyn mengatakan pikiran bahwa ibu mereka tidak akan meninggal karena vaksin membuat kejadian ini lebih traumatis.

"[Pikiran] itu membuat saya merasa seperti disambar petir dan petir itu akan terus menyambar," kata Kate.

"Hidup saya berantakan … semuanya menjadi buruk sejak saat itu."

Untuk pertama kalinya, keluarga Robyn berbicara terbuka di hadapan umum untuk mengadvokasi agar pemerintah memberikan lebih banyak dukungan bagi orang-orang yang berada di posisi yang sama di masa depan.

Baca Juga: Agar Hasil Vaksinasi Maksimal, Ini Persiapan yang Harus Dilakukan

Apa itu sindrom Guillain-Barre (GBS)?

GBS adalah kondisi yang berbeda dengan pembekuan darah (TTS) yang dilaporkan secara luas sehubungan dengan peluncuran AstraZeneca tahun lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI