Anak-anak Robyn mengatakan pikiran bahwa ibu mereka tidak akan meninggal karena vaksin membuat kejadian ini lebih traumatis.
"[Pikiran] itu membuat saya merasa seperti disambar petir dan petir itu akan terus menyambar," kata Kate.
"Hidup saya berantakan … semuanya menjadi buruk sejak saat itu."
Untuk pertama kalinya, keluarga Robyn berbicara terbuka di hadapan umum untuk mengadvokasi agar pemerintah memberikan lebih banyak dukungan bagi orang-orang yang berada di posisi yang sama di masa depan.
Apa itu sindrom Guillain-Barre (GBS)?
GBS adalah kondisi yang berbeda dengan pembekuan darah (TTS) yang dilaporkan secara luas sehubungan dengan peluncuran AstraZeneca tahun lalu.
Direktur Pengawasan Efek Buruk Setelah Vaksinasi Dalam Komunitas (SAEFVIC) Nigel Crawford menggambarkan GBS sebagai kondisi autoimun di mana pada dasarnya tubuh menyerang saraf perifer.
"Tubuh menjadi semakin lemah dari waktu ke waktu sampai mengalami kesemutan dan kehilangan kemampuan panca indra yang bisa menjadi sangat parah," katanya.
"Sebenarnya ini juga menyebabkan kelumpuhan lengan dan kaki dan bisa mulai mempengaruhi paru-paru Anda."
Sebuah studi tahun 2021 yang diterbitkan dalam pengobatan alami menemukan dari setiap 10 juta orang yang divaksinasi dengan AstraZeneca, akan ada sekitar 38 kasus tambahan GBS.
Baca Juga: Agar Hasil Vaksinasi Maksimal, Ini Persiapan yang Harus Dilakukan
Risiko tambahan terjadinya GBS setelah infeksi COVID-19 adalah hampir empat kali lipat, dengan 145 kasus diharapkan untuk setiap 10 juta tes COVID positif.
"Ini ditangani dengan sangat serius," kata Dr Crawford.
"Ini lebih mungkin terjadi karena infeksi itu sendiri melebihi karena vaksin, dan karena itu [saya masih] mendukung program vaksinasi."
Dr Crawford mengatakan sekalinya terinfeksi, GBS bisa disembuhkan, dan sebagian besar pasien akan pulih dari kondisi tersebut.
"Ini adalah kondisi neurologis yang sangat serius, yang perlu kita coba minimalkan," katanya.
"