Ingin menetap di Pulau Kanguru
Reno mengatakan ingin tetap tinggal di Pulau Kanguru setelah mendapatkan PR, meski baginya pulau tersebut ibarat "kota mati".
"Supermarket cuma ada satu, enggak ada Coles atau Woolworths [dua supermarket besar Australia]. Enggak ada yang namanya Maccas atau KFC," kata Reno.
"Hampir semua tutup jam 5. Ada yang sampai jam 7, maksimal jam 8."
"Tapi jujur saya merasa enggak etis kalau langsung meninggalkan karena Kangaroo Island ini yang mengubah hidup saya dan membantu mendukung visa saya," tuturnya.
Menurut Reno, keterbatasan di Pulau Kanguru mengajarkannya untuk lebih menghargai kehidupan dan mendorongnya semakin mandiri.
Di sisi lain, ia juga merasa telah keluar dari zona nyaman untuk tinggal di sebuah pulau yang hampir tidak ada sesama warga Indonesia-nya.
Sektor pariwisata Pulau Kanguru yang terus berkembang juga menjadi nilai jual tambahan bagi Reno yang melihat banyak peluang.
"Setelah COVID banyak perhotelan yang terdampak, jadi Pemerintah Australia Selatan berusaha membangun lagi popularitas. Ini menurut saya adalah kesempatan paling bagus di Kangaroo Island," katanya.
"Saya belum pernah kerja di daerah yang regional sekali, tapi perhotelan dan pariwisata di sini bagus banget."
Baca Juga: Gadis Lulusan Unud Bali Ini Ceritakan Hidup Bersama Warga Aborigin di Pedalaman Australia
Bertahan di Uluru sampai dapat PR
Namun, tidak semua orang berakhir menetap di wilayah regional yang mereka pilih untuk mendapatkan PR.