TNI AD Terlibat Latihan Militer Bersama bagi Misi Kemanusiaaan di Australia

SiswantoABC Suara.Com
Jum'at, 20 Mei 2022 | 11:23 WIB
TNI AD Terlibat Latihan Militer Bersama bagi Misi Kemanusiaaan di Australia
Sejumlah pasukan TNI AD Yonif Linud 433 Kostrad berbaris saat mengikuti upacara pelepasan pasukan penjaga perbatasan di Dermaga Lantamal VI Makassar, Sulsel, Jumat (15/8). [Antara/Yusran Uccang]

Suara.com - Di sebuah pulau tidak bernama yang dilanda badai topan tropis, prajurit TNI AD bergabung dengan tentara Australia dan Amerika Serikat dalam latihan militer bagi misi kemanusiaan.

Lebih dari 600 kilometer dari Darwin, di sebuah komunitas terpencil di Nhulunbuy, East Arnhem Land, 130 personel militer dari ketiga negara tersebut pekan ini mengadakan latihan militer bersama.

Ceritanya adalah mereka sedang terlibat membantu sebuah negara bernama Belesia yang sedang dilanda Badai Tropis Sophia.

Tentara dari ketiga negara, Indonesia, Australia dan AS diturunkan untuk membantu komunitas yang tidak memiliki persediaan air bersih, jalan yang terputus, landasan pacu yang tidak bisa digunakan dan warga yang mengungsi, sebagai bagian dari latihan yang diberi nama Crocodile Response.

"Dalam latihan, badai melanda, dan terjadi kerusakan berat di mana-mana," kata Mayor Tim Murphy dari Angkatan Darat Australia.

"Banyak terjadi kerusakan pada sistem layanan rumah sakit, kerusakan pada pasokan air ke komunitas, kerusakan rumah dan berbagai prasarana, ini menjadi masalah besar bagi masyarakat setempat, sehingga kami diterjunkan untuk menolong mereka."

Inilah latihan militer tahunan untuk membantu misi kemanusiaan yang biasanya dilakukan oleh Marinir AS yang berbasis di Darwin dan Angkatan Darat Australia.

Menggunakan sebuah kamp tambang yang sudah tidak digunakan lagi di Semenanjung Gove, skenario yang dibuat untuk latihan militer ini dibuat senyata mungkin. Belesia memiliki pemerintahan, mata uang dan masalah sosial seperti sebuah negara nyata.

Sistem simulasi bernama Decisive Action Training Environment (DATE) diadopsi oleh Angkatan Darat Australia dari Amerika Serikat di tahun 2018. Lingkungan latihan ini dibuat untuk menyerupai keadaan di Timur Tengah dan kawasan Pasifik.

Baca Juga: Pesan 2 Pesawat Airbus A400M, Menhan: Berperan untuk Misi Kemanusiaan dan Tanggap Bencana

"Latihan ini seperti kejadian nyata, kami sengaja menggunakan pengalaman yang kami dapatkan dari berbagai bencana di kawasan untuk membuat simulasi nyata bagi para tentara," kata Mayor Tim Murphy.

"Antara kebakaran hutan 2019, pandemi, membantu para lansia, bantuan banjir dan juga berbagai bencana di kawasan regional, kami mendapat banyak pengalaman," katanya.

Untuk pertama kalinya latihan militer di tahhun 2022 ini melibatkan 40 prajurit TNI AD Indonesia.

Kolonel Marcus Constable dari Angkatan Darat Australia mengatakan latihan bersama ini memberikan kesempatan kepada Indonesia, Australia dan Amerika Serikat untuk lebih memahami kemampuan masing-masing negara.

"Kami sudah memiliki kemitraan strategis dengan Indonesia dan ada kesempatan juga dengan mitra aliansi AS untuk mengadakan latihan guna membangun pemahaman dan tingkat percaya diri," kata Kolonel Constable.

Angkatan Darat Indonesia secara teratur sudah bergabung dengan baik Australia dan Amerika Serikat mengadakan latihan militer di seluruh dunia.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI