Sekitar 200 Ribu Ekor Kerbau Liar Kini Menyebar di Australia Utara

SiswantoABC Suara.Com
Selasa, 31 Mei 2022 | 17:08 WIB
Sekitar 200 Ribu Ekor Kerbau Liar Kini Menyebar di Australia Utara
Ilustrasi kerbau. (Shutterstock)

"Ini menegaskan cinta dan penghargaan saya terhadap wilayah dataran yang basah di wilayahTop End," katanya.

"Ini lingkungan yang rapuh dan indah, dan berisiko dari segala jenis invasi hewan liar," katanya.

"Satu area yang sangat saya khawatirkan adalah Rawa Arafura ini adalah salah satu rawa terbesar di Australia," jelas Hancock.

"Tempatnya menakjubkan, tapi kerbau liar telah menyusup ke sana. Tempat ini mungkin merupakan salah satu lingkungan paling murni di Australia," tuturnya.

Tercermin dalam seni cadas

Setelah kerbau-kerbau itu dibebaskan dari koloni Inggris yang ditinggalkan, hewan ini pun menjadi musuh yang tangguh bagi berbagai suku Aborigin.

Kontak pertama dengan hewan besar ini tercermin dalam lukisan seni cadas Djabidjbakalloi. Di sini ditemukan gambar kerbau seukuran aslinya di samping gambar perahu, kuda, dan senjata.

"Kita harus ingat bahwa orang Aborigin adalah kelompok yang paling terkena dampak dari kerbau liar," katanya.

"Ketika kerbau tiba di sini pada awal hingga pertengahan 1800-an, belum ada hewan besar di Australia Utara sejak era megafauna, yaitu 50.000 tahun sebelumnya," jelas Hancock.

"Mereka ini yang tidak memiliki senjata, namun harus berurusan dengan hewan-hewan besar itu," ucapnya.

Baca Juga: Menengok Kemeriahan Tradisi Larung Kepala Kerbau, Diikuti Ratusan Perahu Nelayan Jepara

"Kerbau telah menjadi bagian dari tradisi dan mitologi mereka. Khususnya di Western Arnhem Land, kita temukan banyak gambar kerbau," katanya.

Hewan yang menarik

Saat kawanan kerbau liar menyebar lebih jauh ke seluruh Arnhem Land, orang Aborigin berada di garis depan dalam mengubah bencana lingkungan menjadi peluang ekonomi.

Tom Dawkins, direktur Dewan Industri Kerbau Australia Utara, mengatakan industri kulit kerbau yang dimulai pada tahun 1880-an adalah hasil usaha dari kelompok Aborigin.

"

"David ada benarnya. Bahwa kerbau-kerbau ini dianggap tidak ada pemiliknya. Bukan milik siapa-siapa," kata Dawkins.

"

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI