"Kemungkinan emang setelah saya sadar, saya mau dibunuh. Karena kan udah nggak ada uang lagi, nggak bisa morotin saya lagi," ujar Nur di sela tangisannya.
Pendamping Nur yang hadir di podcast tersebut mengungkap kliennya pernah dibawa oleh pelaku ke sebuah air terjun yang berlokasi cukup jauh dari pemukiman warga. Di sana Nur kemudian coba ditenggelamkan di air terjun dengan arus yang sangat deras.
"(Saya) disuruh mandi, (saya) ke air terjun 3 kali," ungkapnya. "Yang ketiga kali, saya disuruh mandi tapi posisinya saya pegang tangan dia, itu sama bapak angkatnya."
Saat itu arus air terjun begitu deras, namun beruntung ia masih sempat berpegangan erat pada pelaku sehingga tidak sampai hanyut.
"Saya kan pegangin tangan dia ya. Mungkin kalau saya nggak kenceng pegangnya, saya bisa langsung didorongnya. Itu kan air terjun deres banget, alirannya langsung ke sungai," jelasnya.
Bahkan tangan suaminya itulah satu-satunya yang bisa dipakai untuk berpegangan. Sehingga bisa dibayangkan bahaya yang mengancam jika korban sampai terlambat memegang tangan pelaku.
"Dibohonginnya begitu? Biar sembuh nggak diguna-guna gitu katanya?" tanya Deddy.
"Iya. Waktu itu, dia bilangnya Ibu yang jahat, Ibu yang mau nyakitin saya," balas Nur. "Terus waktu tahun baru saya dipindahin, itu saya dibawa ke sungai, sama aja saya disuruh nyelem (untuk dibersihkan)."
Namun beruntung ibu korban segera melapor ke polisi hingga berhasil menjemput kembali sang buah hati yang sudah berbulan-bulan dilarikan oleh pelaku. Kini kasus penipuan tersebut masih bergulir di ranah hukum.
"(Saya berharap) dihukum seadil-adilnya pelaku," tegas Nur, tersirat juga berharap keadilan serupa ikut dirasakan oleh keluarga pelaku yang kini bersikap seolah tak ada beban.