Ikan Mas Dianggap Hama di Australia, Tapi Kini Jadi Makanan Alternatif

SiswantoABC Suara.Com
Rabu, 17 Agustus 2022 | 10:04 WIB
Ikan Mas Dianggap Hama di Australia, Tapi Kini Jadi Makanan Alternatif
Ilustrasi ikan mas (Pxhere.com)

Seorang penduduk asli dari Jupagalk di Victoria, Neil Murray, menjelaskan banyak warga setempatakan berkumpul di akhir musim panas di Danau Bolac saat belut memulai migrasi tahunan untuk bertelur.

"Belut adalah ikan yang paling disukai oleh penduduk asli," katanya.

"Makanan ini sangat bergizi, berlimpah dan mudah ditangkap."

Neil mengatakan meskipun industri belut cukup menguntungkan, sebagian besar hasil tangkapannya dibekukan untuk ekspor.

"Saya sendiri biasanya memanggang belut ini dengan arang,memotongnya menjadi beberapa bagian dengan panjang sekitar empat inci dan membiarkan minyaknya menetes," katanya.

"Mungkin banyak orang menolak makan karena itu makhluk berlendir dan menggeliat seperti ular, tapi bila Anda dibesarkan di daerah seperti saya, ini sudah jadi bagian dari makanan kami," tambahnya.

Ikan laut akan semakin mahal

Pakar kelautan dan perikanan Universitas Melbourne, Dr John Ford, mengatakan dari beragam spesies yang ditangkap nelayan, hanya sedikit yang berhasil sampai ke pasar.

"Ikan yang Anda lihat di rak-rak supermarket, yang begitu diminati,akan semakin mahal," kata Dr Ford.

"Lautan tidak dapat memberi kita lebih banyak ikan daripada sekarang dan seiring bertambahnya populasi, permintaan pun meningkat," jelasnya.

Baca Juga: 5 Manfaat Ikan Mas untuk Kesehatan, Salah Satunya untuk Kesehatan Mata!

Menurut Dr Ford, hal ini mengakibatkan munculnya produk-produk berkualitas lebih rendah, seperti tepung ikan, produk yang terbuat dari ikan tangkapan liar dan produk sampingannya.

Namun dia mengatakan ada satu alasan utama mengapa produk ikan yang kurang dikenal tidak banyak dijual di pasar.

"

"Kita tidak tahu cara memasaknya. Ini yang sebenarnya menjadi tantangan," ujarnya.

"

Konsumen harus merasa nyaman memasak produk yang masih asing bagi mereka.

"Jadi perlu keberanian untuk mulai menempatkan produk ini di rak supermarket dan untuk mendidik orang cara mengolahnya," kata Dr Ford.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI